Lily menelan ludah. Kali ini bukan karena tergiur hot pot yang asapnya menggugah indera penciuman, tapi karena menyadari Arsen ternyata sudah tahu segalanya. "Apa saja yang sudah Thomas katakan?" Lily memberanikan diri bertanya. "Kamu sangat penasaran tentang ibuku, juga bagaimana aku dulu." Arsen bicara santai, berbeda dengan Lily yang sudah ketakutan setengah mati. Lily menggertakkan gigi, satu tangannya mengepal di atas paha. Dia berniat menghajar Thomas setelah ini. "Kamu tidak mau bercerita tentang dirimu, lalu apa lagi yang bisa aku lakukan, sedangkan Bryan, dia .... " Lily menjeda lisan. "Dia bicara buruk tentangmu," imbuhnya. Pundak Lily longsor, dia tak berani menatap Arsen. "Aku tidak mau terpengaruh, aku tidak mau hasutan orang membuat perasaanku berubah padamu. Tapi aku juga butuh tahu yang sebenarnya. Aku takut bertanya padamu, jadi apa yang bisa aku lakukan selain menekan Thomas untuk memberitahu." Lily bicara dengan nada suara sedikit tinggi sebagai bentuk p
Terakhir Diperbarui : 2025-05-16 Baca selengkapnya