Malam itu, Laura pikir dia bisa mendirikan tenda di luar—membuat api unggun, seraya melihat bulan bersinar terang. Akan tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Sejak sore tadi, langit yang cerah mendadak mendung. Awan-awan hitam bergelayut manja di atas langit, dan tak lama setelah itu, hujan turun dengan begitu derasnya, membuat semua rencana Laura gagal total. Angin bertiup dengan kencang, membuat pepohonan di sekitar resort mereka bergoyang. Malam itu, Laura tidak bisa melakukan apa pun. Dia hanya duduk di kursi rotan yang ada di balkon, ditemani suara hujan di bawah lampu yang temaram. “Mau kopi?” Laura menoleh, dia melihat Harry yang datang dengan membawa dua gelas berisi kopi hitam yang masih mengepulkan asap putih. Tanpa menunggu jawaban Laura, Harry langsung saja duduk di salah satu kursi yang di dekat Laura—memberikan satu gelas yang dia bawa kepada wanita itu.
Last Updated : 2025-05-12 Read more