Pagi hari, pukul 06.30 wib,Galih mengecek ponsel. Matanya menyipit saat melihat banyak panggilan dari Dio sejak semalam.“Tumben tengah malam telepon, mau apa itu anak?” Gumam Galih mengernyit heran.Aisyah yang tengah mengambilkan nasi untuk suaminya itu pun seketika menoleh, karena penasaran.“Siapa, Mas?” Tanya Aisyah penasaran.“Ini sayang, Dio sejak semalam nelepon terus,” Jelas Galih sambil mengotak-atik ponselnya.“Coba Mas chat aja deh atau telepon balik, siapa tau aja ada yang penting, makanya Dio nelepon beberapa kali,” Ujar Aisyah.“Nggak usah, Galih!! Palingan si Dio itu mau minta bantuan kamu aja,” Renita yang baru saja datang menimpali. la kemudian ikut duduk di meja makan dan mengambil piring.Galih mengerutkan kening, “Bantuan apa, Ma?” Tanyanya penasaran.“Papa kamu katanya sakit, mungkin Dio kewalahan ngurusin Papa kamu,” Jawab Renita dengan santai.“Papa sakit apa, Ma?” Tanya Aisyah juga penasaran.“Mama juga kurang tau, Syah. Mama gak nanya soalnya, dan gak mau pe
Terakhir Diperbarui : 2025-07-19 Baca selengkapnya