Lahat ng Kabanata ng Dapatkan Mansion di Awal: Kabanata 331 - Kabanata 340

“Kita juga sudah cukup lama tidak bertemu dengan Xiao Chu ya.” ucap Ibu Liu tiba-tiba.Ayah Liu juga mengangguk perlahan dan berkata, “Anak itu, Xiao Chu, memang anak yang baik. Tak disangka, Yaxuan ternyata pacaran dengan dia.”“Putri kita ternyata cukup punya selera, Xiao Chu juga anaknya lumayan. Pantas saja waktu sebelum pulang aku merasa dia agak aneh, ternyata sudah jatuh cinta.”“Anak ini, kalau bukan karena kita atur kencan buta, mungkin masih disembunyikan dari kita.”Ibu Liu pun mendengus dingin, “Ini semua salahmu juga. Sudah kubilang jangan terburu-buru. Putri kita masih muda, zaman sekarang juga beda sama zaman kita dulu. Lihat saja anak-anak muda sekarang, umur segini masih jarang yang menikah.”Memang, saat ini tekanan ekonomi dan tuntutan hidup terlalu besar. Pihak laki-laki kalau belum benar-benar siap, belum tentu berniat menikah. Sedangkan pihak perempuan cenderung ingin mandiri secara ekonomi, jadi tak mau buru-buru menikah juga.

Di dalam mobil, Ayah dan Ibu Liu duduk dengan canggung. Mereka belum pernah naik mobil mewah semahal ini. Saat mendengar dari Chu Nan bahwa ini bukan Rolls-Royce biasa, melainkan edisi khusus yang bernilai puluhan juta, mereka benar-benar ketakutan.Melihat sikap kaku kedua orang tua itu, Chu Nan hanya bisa tersenyum getir dalam hati. Apa dia terlalu mencolok ya? Sepertinya malah membuat Ayah dan Ibu Liu ketakutan. Kalau tahu begini, seharusnya dia beli BMW seharga sejuta, mungkin situasinya tidak akan seperti ini.Kalau ada yang tahu isi hati Chu Nan saat ini, mereka pasti akan bilang dia benar-benar tidak tahu harus bicara apa.Kesan Ayah dan Ibu Liu terhadap Chu Nan sebenarnya cukup baik, satu-satunya yang mereka pikirkan adalah latar belakang keluarganya. Secara logika, sehebat apa pun kemampuan Chu Nan, tidak mungkin baru lulus sudah mampu membeli mobil semewah ini.Apa mungkin latar belakang keluarga Chu Nan yang selama ini mereka tahu hanya

Begitu mengucapkan kata-kata itu, Ayah Liu langsung rebah di atas meja, mabuk berat.Melihat ini, Liu Yaxuan dan Ibunya hanya bisa menutup wajah mereka, tampak benar-benar tak berdaya.Ayah Liu sampai mabuk begitu parah, bahkan sampai memanggil Chu Nan sebagai “saudara”. Tentu saja Chu Nan hanya tersenyum kecil menanggapinya.Setelah itu, Liu Yaxuan membantu ayahnya ke kamar lain, melemparkannya ke atas ranjang begitu saja, lalu keluar lagi.Ibu Liu juga terkejut. Suaminya itu di kampung halaman termasuk jago minum. Di antara para tetangga dan kenalan, hampir tak ada yang bisa menandingi kemampuan minumnya.Apalagi kalau bicara soal anak-anak muda. Tapi tak disangka, Chu Nan ternyata bisa minum sampai membuat suaminya tumbang begitu saja.Beberapa gelas baijiu itu masuk ke perut, tapi wajah Chu Nan nyaris tak menunjukkan perubahan. Anak muda ini benar-benar punya kemampuan minum yang luar biasa.Saat ini, tatapan Ibu Liu

"Kenapa kalian semua datang?""Kalian juga menerima email?""Aneh, sebenarnya apa yang terjadi sampai Tuan Kun memanggil kita semua?""Ini belum pernah terjadi sebelumnya, jangan-jangan ada hal besar yang terjadi di perusahaan?""Atau mungkin...""Ada seseorang yang membuat kesalahan?"Begitu mendengar kalimat terakhir itu, hampir semua orang yang hadir langsung jadi tegang.Yang paling ditakuti siapa pun adalah membuat kesalahan, apalagi di perusahaan investasi besar seperti Lingyun Capital. Jika sampai terjadi kesalahan besar yang tak bisa diperbaiki, maka hidupmu bisa dibilang sudah tamat.Nama akan tercoreng dalam catatan hidup, seperti diasingkan, tak akan pernah dipercaya lagi di perusahaan mana pun, bahkan untuk sekadar diterima pun akan sangat sulit.Orang-orang di ruang rapat semua tampak tegang. Jangan tertipu oleh penampilan mereka yang tampak begitu berwibawa di hadapan orang lain, dan betapa banyak orang yang iri p

Orang-orang dari keluarga Rorasa membanting pintu dan keluar.Negara Longguo ini benar-benar tidak tahu diri.Mereka malah menyuruh keluarga Rorasa menunggu di sini, bahkan membuat janji untuk bertemu sore hari?!Kapan keluarga Rorasa pernah diperlakukan seperti ini?Kalau bukan karena mempertimbangkan wajah Clive, dia sudah pergi sejak tadi, mana mungkin masih bertahan di tempat busuk ini.“Tuan Roderick, selanjutnya kita bagaimana?” orang di sampingnya bertanya hati-hati.Roderick menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan emosinya, lalu dengan nada dingin dan sangat tidak rela melemparkan satu kata: “Tunggu.”Eh...Orang itu pun sempat tercengang. Tuan Roderick sudah semarah itu tapi masih mau menunggu orang itu? Ini benar-benar tidak layak. Dia sudah mengikuti Tuan Roderick begitu lama dan belum pernah melihat Roderick diperlakukan seperti ini.Roderick sebenarnya juga sangat ingin pergi, tapi