All Chapters of Reinkarnasi Dewa Terkuat: Chapter 331 - Chapter 340

Dalam waktu singkat, napas semua orang menjadi cepat. Tatapan mereka tertuju pada Qin Yun dan yang lainnya dengan sorot penuh gairah.Kolam Roh Darah, mereka sangat memahami nilainya. Tempat itu adalah lokasi sakral yang diyakini mampu mengubah tubuh dan bakat seorang seniman bela diri secara drastis.Selama seseorang bisa masuk ke dalamnya, bahkan jika tidak langsung menembus batas kekuatan saat itu juga, maka mencapai tingkat Xiantian di masa depan hampir menjadi kepastian.Dalam sejarah Kota Awan, siapa pun jenius yang pernah memasuki Kolam Roh Darah, selama mereka tidak gugur di tengah jalan, hampir selalu berhasil menembus hingga tahap akhir tingkat Xiantian. Bahkan, beberapa di antaranya berhasil mencapai tingkat Acestor, meskipun hal itu tergantung pada bakat dan keberuntungan masing-masing.Hanya dengan membayangkannya saja, mereka sudah terguncang, jumlah akses ke Kolam Roh Darah sangat terbatas.Awalnya mereka pikir, harapan itu tidak pernah ada untuk mereka.Namun hari ini,

"Ayo."Menyentuh hidungnya, Qin Yun melangkah ke tengah arena terbuka.Dengan ekspresi dingin, Jiang Zhong tiba-tiba bangkit dalam amarah yang membara.Ledakan!Seolah ada badai roh dan asap serigala yang meletus dari tubuhnya, kekuatan energi sejati mengamuk, mengguncang kerumunan."Pukulan Raja Gila!" Dengan teriakan nyaring, tubuh Jiang Zhong dipenuhi kekuatan sejati. Seperti tank berjalan, ia melaju bagaikan monster.Kelima jarinya mengepal, lalu ia menghantamkan tinjunya ke depan, mengeluarkan raungan yang menggema seperti ledakan petir. Guntur memekakkan telinga, menyapu seluruh hutan pegunungan.Semua orang bisa merasakan kekuatan dahsyat yang terkandung dalam pukulan itu, cukup untuk meledakkan pohon kuno dalam sekejap."Itu Tinju Raja Tiran yang buas!""Tinju itu seperti badai petir... dia telah mencapai tahap keempat dari Tinju Tiran Raja Gila!""Kapan Jiang Zhong benar-benar menguasai Tinju Raja Gila?"Kerumunan terkejut, gempar dari segala arah.Tinju Raja Gila tahap keemp

Setelah pertempuran ini, para jenius dari kota Awan yang hadir tidak menunjukkan penghinaan terhadap Qin Yun dan yang lainnya, dan kata-kata Li Wenyu membuat hati mereka berat. "Kalian, tinggallah di sini. Tiga hari dari sekarang akan menjadi hari ketika kolam roh darah terbuka. Jaga dirimu. Aku akan mengirim seseorang untuk memberitahumu ketika itu terjadi." Ditemani oleh Li Wenyu, Qin Yun dan yang lainnya dibawa ke barak di dalam. Barak ini semuanya adalah tenda kecil yang dibangun. "Mengingat kalian berdua perlu berlatih satu sama lain, untuk mencegah kalian saling mempengaruhi, saya secara khusus meminta tenda dua orang untuk kalian. Jika kalian ingin tinggal dengan seseorang, kalian bisa meminta. Jika tidak, itu akan diatur secara acak." Daerah lembah ini sangat tegang, dan ada terlalu banyak gaya yang ditempatkan di sana, jadi setiap tempat gaya sangat tegang. Seperti tentara biasa, ada sepuluh orang di tenda besar, dan jenius yang datang untuk mengalaminya adalah sat

"Kamu..."Chane Han Sheng memandangi Qin Yun seolah melihat hantu.Apa yang dikatakannya tepat semua.Rasa sakit memang mulai muncul baru-baru ini. Awalnya, Pil Mereda Nyeri membantu, tapi lama-lama tak berguna. Minyak gosok pun tak banyak membantu, malah menyebabkan mati rasa.Dan dia tak pernah menceritakan hal ini pada siapa pun."Bagaimana kau bisa tahu?" tanyanya dengan suara lemah."Bagaimana aku tahu tak penting. Yang penting, kalau kau terus mengabaikannya, bukan hanya pemahamanmu soal pedang yang gagal, tapi tanganmu juga akan rusak. Kau bisa kehilangan kemampuan untuk memegang pedang impianmu.""Omong kosong," cibir Chane Han Sheng. "Apa sebenarnya tujuanmu?""Tak percaya? Tekan saja titik di sepanjang tulang lenganmu dan titik Tianjing. Rasakan sendiri apa aku berbohong."Chane Han Sheng ragu sejenak, tapi akhirnya dia coba menekan."Ssshh...!"Dia langsung menarik napas dingin. Keringat dingin membasahi dahinya. Tubuhnya gemetar hebat, wajahnya memucat, hampir terjatuh."T

Setelah merawat Chen Han Sheng, Qin Yun tidak tinggal lama. Ia hanya pergi ke kamp untuk mengisi perut, lalu kembali ke tendanya dan menutup mata untuk beristirahat. Keesokan paginya. Qin Yun terbangun oleh suara keramaian. Keluar dari tenda, ia melihat banyak murid jenius dari Kota Awan berkumpul. "Aku dengar kemarin beberapa murid dari Kerajaan Kota Luo tiba. Aku penasaran, jenis ‘jenius’ apa yang mereka kirim kali ini ke Kolam Roh Darah?" Suara sinis terdengar dari arah berlawanan. Dari arah lain di kamp, beberapa murid muda dari Kota Luo berjalan mendekat. Salah satunya berwajah tampan, menatap Qin Feng dengan senyum menyindir. Jiang Zhong, yang terkenal mudah naik darah, langsung melangkah maju dengan nada keras, "Apa maksudmu?" Pemuda tampan itu tersenyum kecil, "Aku Luo Jingshan, dari Kota Luo. Tak bermaksud apa-apa. Hanya penasaran, apakah kalian dari Kota Awan masih sama seperti sebelumnya, begitu datang, langsung tersingkir?" "APA KATAMU?" Jiang Zhong dan muri