MasukDewa Benua Tian Yuan, Qin Yun, terjatuh dari puncak kekuasaan. Kekasihnya, Ling Xi, menusuknya dari belakang. Namun, kematian bukanlah akhir bagi Qin Yun. Jiwanya bereinkarnasi ke tubuh muda dan lemah dengan nama yang sama. Dengan ingatan masa lalu yang masih terjaga, Qin Yun kini ber tekad membalas dendam dan merebut kembali kejayaannya. Pertarungan pamungkas antara cinta, dendam, dan kekuasaan dimulai!
Lihat lebih banyakDi puncak Gunung Taiyi, sebuah gunung suci di Benua Tengah, dunia Tian Yuan, Qin Yun, seorang kultivator ranah dewa yang perkasa, berdiri terhuyung-huyung. Wajahnya yang tadinya tampan dan penuh semangat kini pucat pasih seperti bulan terlupakan di tengah malam gelap.
Darah segar mengalir dari sudut bibirnya yang kini berwarna biru, membasahi jubah putihnya yang tadinya bersih dan suci. Di dadanya, sebuah pedang perak terlihat menembus jantungnya, memantulkan cahaya dingin yang menusuk tulang. Pedang itu terlihat seperti ular perak yang menggigit mangsanya, meninggalkan luka yang dalam dan tak terobati. "Kenapa?" tanya Qin Yun dengan suara lemah dan terengah-engah, matanya menatap nanar wanita cantik yang berdiri di hadapannya. Matanya yang tadinya berkilauan kini terlihat kusam dan sunyi, menatap Ling Xi dengan campuran keheranan dan kesakitan. Ling Xi, wanita yang pernah dicintainya, kini memegang gagang pedang perak yang menembus jantungnya, dengan tangan yang stabil dan tanpa getaran. Ekspresi wajahnya tidak menunjukkan sedikit pun penyesalan atau kesadaran akan kejahatan yang telah dilakukannya. Sudut bibir Ling Xi ditarik membentuk senyum dingin yang menusuk hati, matanya berkilauan dengan kekejaman yang tak tersembunyi. Dengan nada acuh tak acuh dan suara yang datar, dia berkata: "Kamu harus mati, Qin Yun. Ini adalah satu-satunya pilihan untukmu!" Setelah mengucapkan kata-kata kejam tersebut, Ling Xi menarik pedang perak dari tubuh Qin Yun dengan gerakan kasar, membuat darah segar menyemprot ke udara seperti pancuran merah yang menghujam langit. Darah itu membasahi tanah di sekitarnya, menciptakan lukisan kematian yang mengerikan di puncak gunung yang sunyi. Tubuh Qin Yun terguncang, napasnya semakin lemah, dan matanya mulai kehilangan cahaya. Sampai napas terakhirnya, Qin Yun tetap tercenung dalam kebingungan yang mendalam. Mengapa Ling Xi, cinta sejatinya, melakukan pengkhianatan yang kejam ini? Apa yang mendorongnya untuk menusuk hati yang pernah mencintainya dengan begitu tulus? Dia telah menyerahkan segalanya: hati, jiwa, dan kekuasaannya. Semua untuk Ling Xi. Namun, saat dia berdiri di ambang pintu keabadian sebagai Dewa Imortal Legendaris, Ling Xi memilih untuk menusuknya dari belakang. Air mata darah menetes dari mata Qin Yun, mencerminkan kesedihan dan kekecewaan yang tak terhingga. "Ling Xi... mengapa?" katanya dengan suara yang terengah-engah, napas terakhirnya berubah menjadi pertanyaan yang tak terjawab. .. Qin Yun terjebak dalam kegelapan abadi yang pekat dan sunyi, bagai jurang tak berdasar yang menelan cahaya dan harapan. Kesadaran akan kematiannya menyergapnya seperti badai yang menghantam jiwa. Dalam keheningan yang mencekam dan menggetarkan, dia menemukan keinginan yang membara dalam hatinya, seperti api yang menyala di tengah kegelapan, membangkitkan semangat balas dendam yang tak terpadamkan. "Jika aku diberi satu permintaan," katanya pada diri sendiri. Suaranya bergema dalam kekosongan. "Aku ingin kembali ke dunia orang hidup, bahkan jika hanya untuk sesaat!" Mata Qin Yun berkilauan dengan semangat balas dendam. "Aku ingin merenggut nyawa Ling Xi dengan tanganku sendiri, menghancurkannya menjadi ribuan keping, membuatnya merasakan sakit yang tak terhingga seperti yang aku rasakan!" Suara hatinya berteriak, meminta keadilan dan balas dendam. Pada saat itu, tiba-tiba, Qin Yun merasakan tubuhnya ditarik oleh energi misterius yang kuat dan tak terbayangkan. Energi itu memancar seperti ombak besar, menggetarkan seluruh wujudnya. Ruang gelap yang mengurungnya tiba-tiba terbelah, seperti tirai yang robek, dan cahaya putih terang menyinari sekitarnya. Cahaya itu begitu intens, membuat mata Qin Yun terasa terbakar. Dengan tubuh yang terangkat dari tanah, Qin Yun merasakan dirinya ditarik masuk ke dalam cahaya tersebut. Kesadarannya mulai memudar, dan dia merasakan dirinya terlempar ke dalam kekosongan yang tak terhingga. Semua yang terlihat hanya cahaya putih yang menyilaukan, dan kemudian... kegelapan. Qin Yun kehilangan kesadaran, meninggalkan kebingungan dan pertanyaan besar tentang nasibnya. .. Dua abad kemudian. Di sebuah kota terpencil yang tersembunyi di balik pegunungan hijau, Wilayah Kekaisaran Tang. Seorang pemuda tampan berwajah pucat tersentak bangun dari tidurnya. Dia duduk di atas kasur sederhana, menatap sekeliling dengan ekspresi heran dan bingung. Mata pemuda itu terbuka lebar, mencari jawaban atas kebingungan yang memenuhi pikirannya. "Apa yang terjadi? Dimana aku? Bagaimana aku sampai di sini?" katanya dengan suara pelan dan penuh keheranan. Wajahnya yang pucat dan kulitnya yang pucat membuatnya terlihat seperti orang yang baru saja bangun dari tidur panjang. Rambutnya yang hitam dan panjang tergerai di bahu, menambahkan kesan misterius pada penampilannya. Pemuda itu menoleh ke sekeliling kamar, mencari petunjuk tentang identitas dan masa lalunya. Kamar itu sederhana, dengan dinding yang putih dan lantai yang terbuat dari kayu. Satu-satunya benda yang menarik perhatian adalah jendela kecil yang menghadap ke luar, membiaskan cahaya matahari pagi. Bersambung.... Jika kalian suka dengan cerita ini, tolong tinggalkan komentar dan ulasan kalian untuk membantu penulis. Terimakasih.“Hmph, apa susahnya? Anak itu pasti memakai sihir!” Mo Xiang bersungut-sungut.Namun sebelum ia selesai bicara, Serigala Haus Darah tiba-tiba meraung keras dan menerjang Mo Qing.Mo Xiang hampir jatuh karena terkejut, sementara wajah Mo Qing berubah drastis. Ia merobek jubahnya, meraih leher Serigala Haus Darah itu, menahannya.“Paman Qing, apa yang terjadi? Kenapa Bloodthirsty jadi gila?”Mo Qing mengabaikannya. Ia membentuk segel tangan, menyalurkan Qi ke dalam tubuh serigala itu untuk menenangkannya. Namun percuma. Semakin lama, mata serigala itu semakin merah, semakin buas, sama sekali tak terkendali.Bang!Akhirnya Mo Qing menurunkan tangannya. Dengan satu telapak tangan, ia menghancurkan kepala Serigala Iblis Haus Darah itu. Mayatnya jatuh ke tanah, darah mengalir ke mana-mana.Mo Xiang mundur, wajahnya pucat. “Paman Qing, kau…”“Tidak ada pilihan lain. Serigala ini sudah gila dan tak bisa dikendalikan. Aku harus menghabisinya.”Nada suara Mo Qing dingin, aura tekanan kuat kelua
Wuuuush—Begitu keduanya pergi, kerumunan langsung ribut. Mereka berbisik-bisik, sesekali melirik Mo Xiang dan rombongannya dengan wajah penuh ketakutan.“Apa yang kalian lihat? Percaya atau tidak, akan kucungkil mata kalian!”Mo Xiang meraung dengan wajah merah padam karena marah dan malu.Kerumunan langsung bungkam total.“Tuan Muda, apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya beberapa ksatria sambil membantunya berdiri.“Apa lagi? Kita masuk kota sekarang, cari Paman Qing, dan kirim orang untuk mencari tahu keberadaan mereka. Berani menyentuhku, Beast Taming Manor tidak akan membiarkan mereka pergi begitu saja!”Mo Xiang meraung penuh kebencian...Di Kota Rawa Hitam, Qin Yun dan pria berjubah itu berjalan menyusuri jalan. Pria berjubah itu bergumam sendiri, jelas tidak mengerti mengapa Qin Yun menghentikannya tadi.“Aku pernah mendengar tentang Beast Taming Manor. Itu salah satu kekuatan teratas di Bianzhou. Dalam hal kekuatan sejati, mereka hanya sedikit lebih lemah dari Sekte L
Yang paling terkejut adalah Mo Xiang. Ia benar-benar tak mengerti apa yang terjadi. Ia bahkan membentak Serigala Haus Darah itu, “Haus, apa yang kau lakukan? Bunuh bocah ini!”Ia menendang perut serigala itu dan berteriak keras, sambil mengaktifkan teknik penjinakan binatang buasnya untuk memaksa serigala itu menyerang.Namun, Serigala Haus Darah itu tetap tidak bergerak. Bahkan setelah didesak berkali-kali, ia tetap berlutut dengan kepala semakin rendah.Mo Xiang sangat terkejut. Ayahnya sendiri yang menangkap serigala itu dari pegunungan dan menjinakkannya selama lebih dari satu tahun. Serigala itu belum pernah sekali pun melanggar perintahnya.Mata Mo Xiang memancarkan dingin saat ia berkata, “Bocah, apa yang kau lakukan kepada hewan peliharaanku?”Qin Yun mencibir, “Tuan muda ini bercanda. Aku berdiri di sini tanpa bergerak. Apa yang bisa kulakukan? Mungkin Serigala Haus Darah itu tahu tempatnya sebagai binatang buas, jadi wajar saja ia berlutut di hadapanku.”“Beraninya kau menyi
Di Bianzhou, Beast Taming Manor adalah salah satu kekuatan tertinggi, bagaikan langit bagi para seniman bela diri. Berani menyerang penduduk Beast Taming Manor berarti mencari mati. Tidak peduli siapa kedua orang itu, semua orang sudah bisa menebak nasib mereka.Mo Xiang jelas berpikiran sama. Dengan nada sombong ia berkata, “Hancurkan mereka berdua. Jangan bunuh dulu; aku ingin menyiksa mereka perlahan agar mereka tahu akibat menyinggung Beast Taming Manor.”“Baik, Tuan Muda!”Tanpa ragu, para ksatria itu menyerbu ke arah pria berjubah dan Qin Yun.“Pengadilan kematian!”Melihat itu, pria berjubah itu mencibir. Dalam sekejap, ia bergerak menembus kerumunan.Bang! Bang! Bang!Serangkaian dentuman terdengar. Beberapa ksatria terpental sambil menjerit, tubuh mereka terhempas dari punggung monster berbaju besi, berguling di tanah dengan kesakitan.“Apa?!”Adegan itu mengejutkan semua yang hadir. Siapakah pria berjubah itu? Ia terlalu kuat! Para ksatria Beast Taming Manor semuanya Ancesto
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Peringkat
Ulasan-ulasanLebih banyak