“He, Nar.” Elo berlutut di depan Sinar, setelah mendudukkan gadis itu di lobi. Menepuk-nepuk pipi gadis itu, karena pikiran Sinar seolah mengambang entah ke mana. “Aku El, Nar. Nar!”Sinar menatap Elo. Namun, pikirannya berputar pada semua kejadian yang dialaminya bersama Violet.“Nar!”“Pak El ...” Sinar mencebik, berujar lirih. “Saya ... mau mual ...”“Mau muntah?” Elo baru saja hendak berdiri ketika Sinar mencengkram sisi kemejanya. Detik berikutnya, Elo tidak sempat menghindar. Ia hanya bisa membeku, saat Sinar memuntahkan isi perutnya, tepat mengenai bajunya.“Maaf ...”Sinar menunduk, menarik kedua tangannya perlahan lalu mengusap mulutnya. Ia tidak berani menatap Elo dan hanya terpaku pada noda di kemeja dan celana pria itu.Tiba-tiba saja, Sinar khawatir jika Elo akan bersikap galak. Memarahinya, seperti saat pria itu mengomel para reporter yang lalai dengan tugasnya.“Nggak sengaja, Pak El ...”Tubuh Sinar berguncang pelan, suaranya nyaris tercekat. Air matanya menitik tanpa
Last Updated : 2025-05-14 Read more