"Ada beberapa hal yang nggak boleh dia ketahui. Kalau mau berhasil, kita masih butuh bantuan Sunaryo," jelas Jelita."Nyonya, hamba mengerti," balas Yasa.Jelita mengelus perutnya sembari berkata, "Ini anakku dan akan menjadi sandaranmu kelak. Setelah nanti semua berhasil, posisi kepala kasim akan menjadi milikmu. Keluargamu akan hidup makmur turun-temurun. Kamu juga akan menjadi kebanggaan keluargamu.""Baik. Hamba mengerti," ucap Yasa."Baik. Cepat pergi," timpal Jelita.Setelah 15 menit, Yasa membawa Sunaryo datang. Sunaryo dan Jelita saling memandang di balik sekat.Yasa yang peka segera membubarkan semua orang, meninggalkan Jelita dan Sunaryo saling bertatapan."Pangeran," panggil Jelita keluar lebih dulu. Dia melewati sekat berjalan ke arah Sunaryo dengan mata penuh cinta dan air mata, lalu menerjang ke dalam pelukannya.Sunaryo memeluk wanita yang selalu dia rindukan. Setelah cukup lama, dia baru bertanya, "Apa kamu baik-baik saja?"Jelita menarik tangan Sunaryo, lalu meletakkan
Baca selengkapnya