Terdengar suara bel berbunyi, Kiara bergegas berlari menuju kelasnya. Kali ini Hegar tidak lagi menurunkannya di perempatan jalan, namun hal itu tetap tidak membuat Kiara tersenyum, ia tetap dingin kepada Hegar. Hegar memperhatikan Kiara yang berlari menuju kelasnya, dan dia tidak bisa tidak tersenyum melihat Kiara yang masih menunjukkan sikap dinginnya. "Dasar, bocil!" gumam Hegar sambil berjalan menuju kelas.Tiba-tiba saja ponsel milik Hegar berdering, Hegar mengangkat panggilan tersebut. Panggilan dari sahabatnya Dean yang ingin mengajaknya untuk ikut ke pesta yang ia adakan esok hari."Enggak jadi ya, soalnya nyokap masih di luar kota. Tapi gue usahain datang" ucap Hegar."Kalau lo enggak dateng gue bakal kecewa berat," tukas Dean dari sebrang sana."Oke, oke gue tutup ya. Sebentar lagi pelajaran di mulai gue harus ngajar dulu" pamit Hegar lalu mematikan sambungan teleponnya.Jam pelajaran pertama pun di mulai, Kiara tidak fokus ketika melihat Hegar menjelaskan materi hari ini.
Terakhir Diperbarui : 2025-07-01 Baca selengkapnya