Entah bagaimana kini Reagan bisa terkungkung di dalam kurungan kedua tangan wanita itu. Kilatan penuh gairah di matanya menunjukkan ada hasrat besar tersembunyi, dan hanya bisa dilampiaskan oleh Reagan. “Aku tertarik denganmu, kamu menarik,” kata wanita itu, berbisik lirih. Saat deru napasnya menerpa wajah dan leher Reagan, sensasi aneh muncul hingga membuat pundak Reagan bergidik. “Tunggu, Nona,” sahut Reagan berusaha santai, kemudian berdehem pelan. “Aku tidak punya waktu untuk bicara saat ini. Bisakah kita bicara lain kali?”“Lain kali?” Wanita itu mendengus. “Susah payah aku mengurungmu sekarang, kamu minta lain kali?” Sungguh, Reagan tidak ingin memicu keributan, tetapi wanita ini cukup menyebalkan sekaligus menggoda. Bibirnya terus mengoceh, bibir ranum itu terlihat menggoda untuk dipagut. Matanya, mengerling indah, seperti sinar bintang di malam hari, gemilang. Postur tubuh wanita ini cukup tinggi. Di saat mereka berhadapan seperti ini, tingginya mencapai hidung Reagan. “
Last Updated : 2025-05-22 Read more