Tristan menatapnya dalam-dalam. "Kamu sudah di sini sejak awal. Aku melihat sendiri bagaimana kamu berkembang, bagaimana kamu menghadapi semua tantangan."Hilya terdiam sejenak. Ia juga merasakan hal yang sama. Global bukan sekadar kantor baginya. Ini tempat di mana ia tumbuh, belajar, dan berjuang. Namun ada pilihan yang harus ia pilih, tidak boleh tidak. "Global, Pak Tristan, Pak Fadlan, sangat berjasa dalam hidup saya. Terima kasih banyak." Hilya berkata dengan nada begitu tulus.Tristan menegakkan tubuhnya. "Baiklah. Besok siang aku akan mengadakan makan siang perpisahan untukmu."Hilya mengangguk pelan. "Terima kasih, Pak Tristan." Dadanya terasa sebak. Berat, tapi harus tetap dilakukan. Demi rumah tangga yang baru terbina.🖤LS🖤Restoran itu dipenuhi suasana akrab. Para staf Global datang. Ada yang tertawa, ada yang diam menahan haru. Ada beberapa yang bahagia secara diam-diam karena kepergian Hilya, ia sedang mengincar jabatan yang ditinggalkan wanita itu.Hilya duduk di sebe
Terakhir Diperbarui : 2025-03-19 Baca selengkapnya