Xavier merasakan gelisah tak berkesudahan. Saat ini pemuda itu sedang menunggu kedatangan calon ayah mertuanya.Di atas sana, Aurelia masih terus menangis. Gadis itu tidak mau diantarkan pulang karena begitu mempercayai bualan Xavier. Alhasil, Niel menghubungi Jeno untuk menjemput Aurelia.Melihat sosok Jeno melewati pintu lobi, Xavier pun bangkit. “Om..” Sapanya, memberanikan diri.“Kenapa kalian ada disini? Kamu apain anak Om, Xavi?”“Om, tenang, Om. Dengerin dulu penjelasan Xavi. Xavi nggak ngapa-ngapain Aurel, sumpah!” Lontarnya. Setidaknya memang belum terjadi apa-apa diantara mereka. Ia tidak berbohong pada calon ayah mertuanya.“Terus kenapa Aurel bisa nangis?”“Itu—,” Xavier tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya. Kalau harus dipukul, ia hanya ingin mendapatkannya satu kali. “Om liat aja sendiri ya..” Bujuk Xavier.“Cepet! Kamu jalan duluan! Awas aja kalau anak Om kenapa-napa.” Tidak peduli mamanya sendiri yang memaksa menjodohkan sang putri, Jeno akan memutuskan tali perjodo
Last Updated : 2025-04-14 Read more