TERIKAT PERJODOHAN

TERIKAT PERJODOHAN

last updateLast Updated : 2025-05-19
By:  qeynovOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
147Chapters
3.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sebuah tali yang kini dianggap terlalu dipaksakan mengantarkan Niel pada kebencian terdalamnya kepada Zeusyu, istri settingan pilihan keluarga besarnya. Namun apa jadinya jika kebenciannya itu ternyata mengantarkan Niel pada dalamnya jurang penyesalan? Ketika Zeusyu berbalik pergi dan menarik ketulusannya, dapatkah Niel memperbaiki segala kesalahan yang telah ia perbuat? “Demi Tuhan. Kepada seseorang yang dengan bodohnya mempertaruhkan seluruh kebahagiaannya. Apa yang sebenarnya telah ia lakukan?” 

View More

Chapter 1

[1]

“Niel, jangan lupa tungguin Zeu! Kata Mamanya dia udah siap.” Amelia Tirto— Mama Niel, memberitahukan jika Zuesyu sudah siap untuk dijemput.

Nathaniel Rahardian Restian Tirto atau yang kerap disapa oleh orang terdekatnya dengan panggilan Niel itu mendengus keras. Kesenangannya selalu lenyap ketika pagi menyapa. 

S-E-L-A-L-U— tanpa pernah terjeda.

“Maa.. Dia kan punya mobil sendiri!” Protes Niel. Setiap pagi Niel akan melakukan konfrontasi dan hasilnya tentu saja sama seperti hari-hari sebelumnya.

Gagal!

“Jangan buat Mama marah, Dek! Zeu tanggung jawab kamu! Apa susahnya  sih nungguin?! Rumahnya juga ada di depan sana. Nggak akan lama sama sekali!” Balas Amel tak mau kalah.

“Mel udah. Kasihan Niel kamu marahin terus!” Hanggono Tirto membelai punggung Amel. Istrinya terlalu sering naik darah akhir-akhir ini. “Niel, turutin apa kata Mama kamu. Jangan sampai Papa sita mobil sama kartu kredit kamu!” Ancam Hanggono agar kemauan istrinya dituruti.

Sudahlah! Ia memang tidak akan pernah menang melawan Nyonya dan Tuan Besar Tirto. Hidupnya sebagai remaja bebas telah direnggut bahkan sejak ia masih menggunakan diapers. Ia dipaksa bertanggung jawab atas apa yang bukan menjadi pilihannya.

Semesta memang sekejam itu padanya. Sejak kapan memang ada anak menang melawan orang tuanya?! Malin saja akhirnya menjadi batu.

“Oke, fine!” Sentak Niel sebelum kembali melanjutkan langkah untuk keluar dari rumah.

Amel pun mengerang. “Astaga Mas, anak kamu! Kecilnya gemesin banget kenapa gedenya amit-amit gini!” Kesal Amel menghadapi kelakuan satu-satunya anak lelaki mereka.

Niel benar-benar arogan, berbeda dengan dua kakaknya yang selalu bersikap manis di masa muda mereka. Kepribadian pemuda itu sungguh sangat bertolak belakang meski penyumbang benihnya masih laki-laki yang sama.

Hang ber-hus, “Yang! Nggak boleh kayak gitu. Anak kamu begitu juga. Nanti juga dia ngerti, Yang. Jangan diambil hati ya.” Ujar Hanggono mencoba memberi pengertian pada Amel.

Wajar saja. Niel masih terlalu belia untuk menerima keadaannya. Disaat dia masih mencari jati diri, pemuda itu dihadapkan pada perjodohan masa kecilnya. Seperti kata Hang, rasa cinta mungkin bisa luntur kapan saja. Terlebih apa yang Niel dan Zeusyu alami merupakan bentuk kisah-kasih monyet belaka. Hang sanksi jika keduanya memahami apa yang mereka lakukan dulu ketika keduanya masih piyik

“Tau deh! Pengenku lelepin aja anak kamu. Dasar Buaya Rawa! Beneran jadi crocodile kan dia sekarang!” Amel menghentakkan kaki ke atas lantai. Perempuan yang menikah di usia mudanya hingga melahirkan penerus keluarga Tirto itu membalikkan tubuh, memilih untuk kembali ke ruang makan. Emosi membuatnya kelaparan. Amel lebih baik mengisi tenaga sebanyak-banyaknya dibanding terus memikirkan kelakuan darah daging semata wayangnya.

“Ya suruh siapa masih tiga tahun dikawinin. Gedenya lupa daratan kan!” Decak Hanggono yang kini sudah berkepala lima. Kedua orang tua Niel memang memiliki perbedaan usia yang signifikan. Hang- begitu ia dipanggil, kerap disebut sebagai Opa oleh putranya sendiri. 

**

Niel menekan klaksonnya berulang kali. Keributan akan selalu terjadi. Ia tak pernah mau repot untuk masuk ke dalam rumah yang dulunya ditempati oleh Omanya. Bangunan itu kini sudah diberikan untuk Zeusyu dan keluarganya. ‘Hadiah pernikahan mereka,’ begitu kata Sukmana- sang Oma. 

“Pernikahan apaan! Nggak sah woi!” Ia mulai mencak-mencak sendiri dengan kasus yang sama setiap paginya. “Ngeselin banget nih cewek! Mana sih batang hidungnya.” Niel pun kembali menekan klakson Sahara miliknya. 

Niel memukul roda kemudi ketika bukan Zeusyu sosok yang terlihat mendekati Jeep hitamnya, tapi justru ayah gadis itu. Alex— orang kepercayaan sang papa.

Pria yang ia panggil Om sejak kecil itu mengetuk kaca mobilnya.

“Niel.. Kamu duluan aja. Pagi ini Zeu katanya pengen Om yang anter.” Ucap Alex sembari menguatkan senyum. Laki-laki dewasa yang Niel kenali pernah menaruh hati pada kakak tertuanya itu masih terlihat sangat tampan. Berbeda dengan sang papa yang sudah beruban. 

Ya iyalah! Umurnya aja jauh banget! Dia seumuran Kak Rara! Si Zeu kan juga anak tiri! 

Decakan lalu mengudara dari mulut Niel.

“Mana bisa Om!” Niel menggerutu. Hilang sudah kelucuan yang selalu anak itu tampakan kala batita. Niel si anak menggemaskan telah berubah menjadi pribadi yang cepat sekali naik pitam setelah cinta pertamanya kandas.

“Om kan nanti sama Papa! yang ada aku kena damprat! Udah suruh keluar aja itu si Zeunha. Bisa telat kita nanti!”

Melihat objek kekesalannya, Niel langsung mencondongkan tubuh keluar dari jendela. Alex tentu saja langsung memundurkan langkah. Bukan hal baru memang. Keadaan seperti ini sudah kerap terjadi.

“Woii Zeu! Cepetan!” teriak Niel penuh emosi.

“Gue bareng Papa aja. Lo dul…”

“Bisa nggak sih lo tuh bikin idup gue tenang?!” Hardiknya keras membuat Zeu langsung mendekap lengan sang papa. Gadis itu ketakutan. Seminggu ini Niel berubah menjadi lebih kasar. Entah apa sebabnya. Zeu sendiri juga tidak tahu. Ia tak merasa pernah melakukan kesalahan.

“Masuk!”

“Sayang ikut Niel ya. Nanti biar Pak Darmanto yang jemput Zeu pulang sekolah.”

Yeah! Supir keluarga gue kasihan banget yak harus kerja double!” Celetuk Niel berani. Bibirnya memang tak pernah memiliki filter. Apa saja yang ingin dirinya luapkan, akan Niel katakan secara terang-terangan. Tak peduli jika kalimatnya mungkin menyakiti perasaan orang lain. 

“Cepetan Zeu! Lelet amat lo jadi manusia!”

“Papa, Zeu berangkat dulu ya..” Zeu mengalah. Pada akhirnya yang bisa dirinya lakukan adalah ikut dengan Niel. Zeu menarik telapak tangan Alex, mencium punggung tangan sang papa.

“Hati-hati ya, Nak. Kabarin Papa kalau udah sampai.” 

Zeu menganggukan kepalanya sebelum berjalan menuju sisi kiri mobil Niel. Ia masuk, mendudukkan diri disamping pria yang katanya suaminya itu. 

“Sabuk pengaman, Egeb!” 

Masih saja. Dimata Niel, Zeu memang selalu salah. “Sorry gue lupa.” Lirih Zeu. Ia memasang sabuk pengaman lalu memilih berkutat dengan ponselnya. Sebisa mungkin Zeu menghindari interaksi berlebih. Niel pernah menghardiknya keras karena dianggap sok kenal. 

Padahal mereka memang sedekat itu dulu… 

Niel pun melajukan mobilnya. Melalui walky talky, penerus utama Tirto tersebut memerintahkan para satpam untuk membuka gerbang. Hidup dipenuhi kasih sayang dan materi membuat Niel tumbuh sangat arogan. Apa saja bisa Niel dapatkan dalam sekali kedip. Tentu saja selain memutuskan hubungannya dengan Zeu. 

“Ya Ampun, Mas Niel! Makin kesini kenapa makin mirip Grandong sih? Wah, perlu dibawa ke dukun ini!” Celetuk Darmanto membuat Alex yang berdiri tak jauh darinya menggelengkan kepala. Ada-ada saja memang manusia yang satu ini. Sesatnya nggak pernah berubah.

“Mobilnya Bapak Dar.. Jangan sampai lupa dipanasin!” Peringat Alex memastikan kebutuhan Hanggono telah disiapkan dengan baik.

“Siap, Asisten Pertama!”

Di dalam mobil, keheningan terjadi. Biasanya Niel akan menyalakan musik, tapi tidak kali ini. Pasalnya ia sedang sibuk meredakan lahar panas ditubuhnya. 

Niel akui, Zeu memang sangat cantik. Gadis itu bahkan tak hanya ayu dalam rupa. Zeu menawan disegala aspek. Dia pintar dan terlihat berkelas. Di usianya yang baru menginjak delapan belas tahun, Zeu bahkan telah mengepakkan sayap di dunia hiburan Indonesia. Wajahnya sering menghiasi layar kaca sebagai bintang iklan. Sialnya, Zeu juga menjadi brand ambassador untuk

produk mamanya. 

Sayangnya, cantik saja tak cukup untuk Niel. Gadis yang tumbuh bersama dengan dirinya itu tak sanggup membuat jantungnya berdetak seperti Meyselin. Karena Zeu, hatinya harus patah. Ia bahkan menyakiti Meyselin begitu dalam. Orang tuanya menolak mentah-mentah hingga melakukan segala cara untuk menyingkirkan Meyselin dari hidupnya.

Niel membenci Zeu. Gadis itu telah membuat Meyselin kehilangan satu-satunya sandaran hidup. Si cantik itu telah berbuat kejam pada anak yatim piatu. Sosok yang ia cintai sangat dalam tanpa cacat.

Dan karena kejahatannya itu, Niel akan menghadirkan neraka agar Zeu sendirilah yang memutuskan perjodohan mereka.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Bedros Othylia
tor tanggung jawab. koinku abis gara2 nggak sadar maratonin ceritamu tor. tiba2 udah mentok chapter aja. mengandung pelet ceritamu
2025-04-30 07:35:29
0
user avatar
Bedros Othylia
Recommended. Ceritanya bagus. Gregetnya dapet. Emosinya dapet. Komedinya dapet. Gue cowok tapi suka aja baca cerita ini author. Next bakal baca cerita lain kayaknya seru. Semangat thor
2025-04-22 08:04:26
0
147 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status