Sampai di ruangan Kiara, dia menemukan gadis itu sedan dihibur oleh staf dan manajernya.“Kamu ngapain di sini?”Rinjani berdiri di depan Kiara, napasnya berat namun suaranya terkendali. "Aku minta maaf atas apa yang terjadi," ujarnya, mencoba menenangkan situasi.“Kenapa kamu yang minta maaf?” Mata Kiara melebar. “Laki-laki itu, kamu kenal?”Rinjani menghela napas panjang. “Dia adikku.” Dari semua masalah, kenapa harus Kiara yang dia hadapi.Kiara mengangkat dagu, matanya masih merah. "Sudahlah, kamu nggak perlu capek-capek minta maaf. Aku Cuma marah tadi. Nggak ada bukti dia sudah menyentuhku, aku nggak bsia memenjarakannya karena NGGAK SENGAJA, kan?”Penekanan Kiara itu terasa sumbang di telingaku."Ini hanya salah paham. Adikku tidak akan melakukan hal seperti itu.” Rinjani bersikeras.Kiara menyeringai. "Kamu hanya ingin menghindar dari kesalahan. Mungkin kamu membela adikmu, tapi kamu harusnya tahu apa yang dia lakukan!"Rinjani mendekat, suaranya kini tajam. "Apakah adikku ben
Terakhir Diperbarui : 2025-06-25 Baca selengkapnya