Wira tersenyum melihat Sekar yang sedang berdebat dengan Panji, sejak tadi mereka terus memperdebatkan hal sepele, dan kebiasaan Sekar selalu suka mengerutu menyalahkan Panji, padahal dia saja yang merasa kesal. Tetap dengan pendiriannya, dia tidak mengatakan apapun tentang yang terjadi pada siapapun."Mas Wira, adiknya sudah sampai," ucap Mbok Nanik.Gala berjalan masuk dengan sopan, adik laki-laki Wira tidak kalah tampan dari kakaknya. Itu yang langsung terlintas di otak Sekar."Apa kamu juga akan melirik adik iparmu? Sadarlah," ejek Panji."Apa salahnya menatap, mereka seperti duplikat, hanya bedanya alisnya Gala lebih tebal." Sekar dengan sangat detail menatap adik Wira yang masih malu-malu karena ini pertama kalinya mereka bertemu."Tetap saja, fokus pada calon suamimu. Gala, jangan menatapnya, dia akan menyeretmu seperti dia menjebak kakakmu. Sungguh jangan menatapnya," ujar Panji lagi, dia tidak habis cara
Terakhir Diperbarui : 2025-08-19 Baca selengkapnya