Malam harinya, pintu apartemen terbuka, dan Baskara melangkah masuk dengan langkah pelan. Ia melepas dasi dan jasnya, kemudian meletakkannya di gantungan dekat pintu. Ruangan terasa tenang, bahkan mungkin terlalu tenang. Biasanya, Aruna akan duduk di sofa, membaca buku, atau sekadar bersantai sambil menikmati secangkir teh. Tapi malam ini, suasananya berbeda.Baskara menoleh dan menemukan Aruna di meja makan, sibuk memotong buah sambil memasang ekspresi dingin. Tanpa sapaan, tanpa menoleh sedikit pun ke arahnya.Baskara menghela napas panjang. Ia tahu Aruna masih marah. Ia juga tahu kenapa.Sepanjang hari, Baskara mendapati dirinya dilingkupi perasaan bersalah. Ia tahu sikapnya tadi pagi terlalu keras. Tapi dalam pembelaannya, ia sangat terburu-buru dan jam itu seharusnya tidak ada di kamar Aruna. Ditambah lagi tidak ada penjelasan logis dari kejadian itu yang membuatnya semakin kesal.Ia berjalan mendekat perlahan, mengambil tempat di sebelah meja. Aruna tetap diam, fokus memotong ape
Terakhir Diperbarui : 2025-03-27 Baca selengkapnya