Ucapan Ninik bagaikan ledakan bom di tengah ruang tamu. Ibu Mertua, Bang Fahri, dan Salma mematung, wajah mereka pucat pasi, mata terbelalak tidak percaya. Kebenaran yang selama ini tertutup rapat, kini tersibak begitu saja dari mulut Ninik."Apa?!" pekik Ibu Mertua, suaranya parau, matanya melotot pada Ninik. "Apa yang kamu bicarakan, Ninik?! Jangan mengada-ada!""Iya, Mbak Ninik! Itu tidak mungkin!" seru Salma, ikut tergagap. Manik mata gadis muda itu seperti ingin melompat.Aku sendiri tidak bisa menahan diri, dadaku gemuruh luar biasa dengan dua tangan yang dingin seperti menggenggam es. Kenapa harus sekarang? Kenapa semuanya terbuka sekarang?Ninik tersenyum getir, tatapannya penuh kemenangan. Dia menatap Ibu Mertua, Bang Fahri, dan Salma secara bergantian. "Kalian tidak percaya? Tanyakan saja pada Riska! Kenapa kalian selalu merendahkannya, padahal dia jauh lebih kaya dari kita semua!"Ibu Mertua segera meraih lengan Ninik. "Ceritakan! Ceritakan semuanya! Dari mana kamu tahu sem
Terakhir Diperbarui : 2025-06-27 Baca selengkapnya