Sebesar apa rasa senang Yuvi tadi, sebesar itu pula rasa kecewanya sekarang. Dia sama sekali tidak menyangka orang yang datang ternyata adalah Andreas!Saat itu, Mbak Siska buru-buru datang menyusul, lalu menyampirkan sebuah mantel ke bahu Yuvi. "Nona Yuvi, cepat kenakan mantel ini. Jangan sampai masuk angin."Yuvi menoleh ke Mbak Siska. "Mbak Siska, jadi dia yang datang mencariku?"Mbak Siska mengangguk. "Ya, Nona Yuvi. Pak Andreas yang datang mencarimu. Tadi aku belum sempat selesai bicara, tapi kamu sudah keburu lari turun."Yuvi bertanya lagi, "Selain dia, nggak ada orang lain yang datang mencariku?"Mbak Siska menggeleng. "Nggak ada. Kenapa, Nona Yuvi? Kamu berharap siapa yang datang?"Jadi, Vincent tidak datang?Andreas menatap ke arah Yuvi. "Yuvi, kamu kira yang datang mencarimu itu Vincent ya?"Yuvi menatapnya. "Ya. Andreas, jadi untuk apa kamu kemari?"Wajah Andreas terlihat agak kesal. "Aku dengar kamu sakit demam, jadi datang buat menjengukmu.""Aku belum sekarat kok. Makasi
Read more