Melisa tersenyum tipis. Ujung bibir merahnya melengkung penuh kemenangan.Vincent dan Melisa kembali berdiri di hadapan pendeta. Pendeta kembali bertanya pada Vincent, "Pak Vincent, apakah kamu bersedia menikah dengan Nona Melisa, mendampinginya dalam suka maupun duka, dalam kekayaan maupun kemiskinan, dalam sehat maupun sakit, dan nggak akan meninggalkannya seumur hidupmu?"Vincent menatap pendeta dan menjawab, "Aku bersedia."Vincent bilang, dia bersedia.Dua kata itu itu seolah meledak di telinga Yuvi, membuat pikirannya langsung kosong dan tubuhnya membeku.Andreas berkata, "Yuvi, kamu lihat sendiri, 'kan? Vincent benar-benar nikah sama Melisa. Dia sama sekali nggak menyukaimu. Dari awal sampai akhir, cuma kamu sendiri yang memaksakan diri. Selama ini, cuma kamu yang kejar-kejar dia!"Air mata Yuvi jatuh satu demi satu hingga tak terbendung lagi. Sementara itu, pendeta di dalam ruangan melanjutkan, "Pemberkatan selesai. Sekarang, aku nyatakan bahwa Pak Vincent dan Nona Melisa resmi
Baca selengkapnya