Seminggu berlalu secepat kilat. Gruzeline sudah nyaman di kantor Rafael di New York, dikelilingi teman-teman baru meskipun ia lebih suka menyendiri. Aroma tubuhnya yang selalu segar menjadi perbincangan. "Rahasianya apa, Lin? Sepanjang hari kerja, kamu selalu wangi!" tanya Sofia, rekan kerjanya, di sela-sela makan siang di kantin kantor. Gruzeline, yang biasanya makan siang di kafe Dyon, hari ini memilih kantin karena sudah terlalu banyak minum kopi.Gruzeline tersenyum tipis. "Mandi dan pakai parfum, dong," jawabnya santai.Sofia mengerutkan dahi, tak puas. "Aku serius, Lin!"Gruzeline, dengan tenang menyuapkan salad ke mulutnya, menjawab, "Aku juga serius."Rekan-rekan Gruzeline memang menyukainya. Selain harum, ia jauh lebih ramah daripada sekretaris Rafael sebelumnya. Suasana kantor pun terasa lebih ringan. Bau parfum Gruzeline yang lembut, seperti campuran bunga mawar dan sedikit vanilla, selalu memenuhi ruangan.Tiba-tiba, Timothy memanggil, "Gruzeline, tuan Rafael memanggilmu.
Terakhir Diperbarui : 2025-05-27 Baca selengkapnya