"Dia ingin kamu dan Raline bersatu." Ammar mendesah berat, mendadak hatinya berdenyut nyeri. Tak menyangka Renjana akan begitu membencinya. Dia tahu kesalahan begitu besar, tapi dia juga yakin hati Renjana sangatlah lapang dan pasti akan memberinya maaf. Namun setelah mendengar ucapan mamanya, sepertinya Ammar harus menyiapkan mentalnya untuk menerima penolakan sikap keras Renjana. "Tidak apa-apa. Aku tidak akan menyerah. Aku pasti bisa membuktikan ketulusanku pada Ana," kata Ammar penuh tekad. "Mama tidak perlu khawatir, aku pasti bisa meluluhkan hati Ana. Mama tidak lupa, kan? Ana wanita yang baik dan lembut, dia tidak akan tega menyakitiku dengan kata-kata kasar. Eee...... satu atau dua bulan dia pasti sudah memaafkan aku," tambah Ammar nampak bersemangat. Pria itu berbicara seolah menyakinkan mamanya. Namun Rosa sendiri tahu, sejatinya putranya itu sedang menyakinkan dirinya sendiri. "Mama pasti akan mendoakan kamu. Tapi.... kamu juga harus bisa menerima kenyataan
Terakhir Diperbarui : 2025-06-12 Baca selengkapnya