Aura langit terbelah.Di atas, awan bergulung cepat, seperti pusaran kiamat yang menyerap cahaya. Ujung senjata spiritual saling bergetar satu sama lain tanpa saling menyentuh—namun alam di sekitar mereka mulai goyah. Genteng-genteng atap melengkung dan meleleh, udara berdesis, dan energi spiritual menciptakan riak-riak tak kasat mata yang menghantam dinding spiritual penginapan dari dalam.Kevin melangkah maju satu tapak. Tanah tempat ia berpijak langsung meledak kecil, meninggalkan bekas pijakan hangus dengan kilatan listrik mengalir seperti akar naga di dalamnya.“Satu langkah lagi,” gumam Kevin, suaranya rendah, dalam, dan penuh niat kematian. “Dan kita tutup langit malam ini dengan darah mereka.”***Miriya Venstra, dari sisi berlawanan, berhenti memutar pelurunya. Tatapannya kini serius, dan kabut racunnya mengental. Arven Caligos, sang dewa api, mulai mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, dan langit terbakar pelan-pelan seolah malam mulai menyala dari ujung bilahnya.Dan langit m
Huling Na-update : 2025-06-21 Magbasa pa