Dua Minggu kemudian, Sandy baru memulai aktivitasnya. Mencoba menata kembali hidupnya meski rasa bersalah masih terus terbersit di pikiran. Pemuda itu selalu bangun pagi sama seperti ibunya. Jika biasanya Sandy hanya berleha-leha dan membantu Mak Ijah karena ada maunya, maka sekarang dia melakukan itu atas kesadarannya sendiri.Mak Ijah tidak banyak berbicara, dia sudah cukup senang melihat putranya tak lagi bergumul di dalam kamar dengan wajah sedih seperti hari-hari kemarin."Mak, Sandy mau izin main hari ini," ucap Sandy setelah selesai beres-beres rumah. Sekarang dia sudah duduk di meja makan bersama ibunya."Main ke mana? Sama siapa?" Mak Ijah bertanya-tanya."Sama pacar-pacar," jawab Sandy.Mak Ijah terdiam sejenak sebelum kemudian memberikan izinnya. "Pergilah. Tapi seperti biasa, jangan pulang lebih dari pukul 08:00 malam, ngerti?" pintanya.Sandymengangguk mengiyakan. "Baik, Mak. Paling habis Dzuhur juga Sandy udah pulang, kok."Mak Ijah sedikit sangsi karena biasanya Sandy s
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-10-24 อ่านเพิ่มเติม