"Ya, itu sangat benar," Rachel menimpali dengan antusias. Tangan Lyra menggenggam telinga cangkir lebih erat, mencoba tetap tenang meskipun dadanya terasa sesak. Di sudut matanya, dia menangkap bayangan Leona duduk elegan di sisi jauh meja, menyesap wine dengan tatapan puas, seolah tahu siapa yang menyebar narasi di balik candaan itu."Ini candaan?" pikir Lyra dalam hati, atau "Isu ini sudah dibisikkan Leona ke telinga mereka lebih dulu?"Dastan meletakkan gelas anggur yang kosong dengan suara cukup keras hingga membuat tawa-tawa samar itu berhenti seketika. Semua mata sontak tertuju padanya. “Istriku bekerja bukan karena dia harus,” ucap Dastan datar. “Dia bekerja karena dia mampu.”Lyra menoleh, matanya perlahan membulat. Dastan tidak menatapnya, hanya terus berbicara dengan tenang namun jelas, “Dan aku sangat menghargai seseorang yang tidak hanya cantik, tapi juga bisa berpikir dan mempunyai prinsip hidup.”Tante Martha mengangkat kedua alisnya, tetapi tak bicara apapun.Dastan m
Huling Na-update : 2025-06-10 Magbasa pa