Jantung Anatasya berdegup kencang. Di kursi belakang mobilnya, seorang wanita berlumuran darah terkulai lemah—Amber.Tidak berani menolak, Anatasya segera menginjak gas, membawanya ke rumah sakit.Sesampainya di sana, ia langsung menelepon polisi. Namun rasa cemas tak kunjung reda. Berdiri di depan koridor rumah sakit, Anatasya menghubungi Ainsley untuk menjelaskan singkat situasinya, lalu menekan nomor Brylee.Telepon tersambung. Suara riang pria itu terdengar, seakan tanpa beban. “Anna? Ada apa tiba-tiba meneleponku?”Anatasya menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri.“Brylee, Amber dalam masalah besar. Aku tidak tahu nomor keluarganya, bisa tolong hubungi mereka? Aku… aku menemukannya dalam keadaan mengenaskan.”Seketika nada suara Brylee berubah. “Aku segera ke sana!”Tak lama, Brylee muncul bersama keluarga Amber. Wajahnya tegang, langkahnya terburu-buru.“Anna,” tanyanya, hampir tak berani menatap matanya, “Amber… apakah dia sudah meninggal?”Anatasya menggeleng.Namun bu
Last Updated : 2025-08-18 Read more