“Sialan, Ayah…” Ainsley menggertakkan gigi, nada suaranya penuh kekesalan.“Hei, menantu yang baik!” Alden tersenyum santai, lalu membuka pintu perlahan. “Tapi biar jelas dulu, kau boleh masuk… hanya saja, kau tidak boleh membawa siapa pun pergi.”“Mau coba lihat kalau aku memaksa?” Mata Ainsley menyipit, auranya perlahan memancar, tajam seperti pisau yang baru diasah.“Silakan,” jawab Alden tenang, tanpa sedikit pun mundur. Meski tubuhnya lebih pendek dari Ainsley, ia berdiri tegak, menatap langsung tanpa gentar. “Aku sudah bilang sebelumnya—kapan pun Anna merasa tersakiti dan ingin kembali ke sini, anggap saja rumah ini rumah orang tuanya. Kami akan selalu jadi sandarannya. Malam ini dia datang ke sini dengan keinginannya sendiri, dan selama dia tidak mau pergi, kami akan melindunginya. Itu janji yang tak akan kami ingkari.”“Baik.” Suara Ainsley mendingin, tapi di dalam hatinya, ia mengakui—Alden lebih seperti seorang ayah bagi Anatasya daripada Arthur yang licik itu.Ia tak memper
Last Updated : 2025-08-12 Read more