“Galla, aku mohon, jangan siksa aku begini.”Galla mengecup dahi Viana. Dia memang tak ada niatan menyiksa perempuan itu. Galla segera menyingkirkan semua kain yang menempel pada tubuhnya dan Viana. Lalu membawa Viana ke ranjang agar leluasa bergerak.Senyum Galla mengembang menikmati tubuh Viana yang indah dan perutnya yang masih rata. Ibarat makanan, Viana sangat appetite—menarik untuk dimakan, ah tidak, membuat orang ingin memakannya.“I love you,” ucap Galla.Galla memindai Viana dari ujung kaki. Cat kuku kakinya yang berwarna merah maron tampak menyala di kulitnya yang putih seperti susu. Kakinya yang jenjang dan ramping, pinggulnya yang lebar pinggangnya yang ramping, buah dadanya yang seperti kelapa dibelah dua, bahunya yang selebar pinggul, lehernya yang jenjang, wajahnya yang mungil, cantik alami, polos, dan tatapan matanya yang menghanyutkan.'Kamu cantik, Sayang,' puji Galla dalam hati.Viana memang appetite—menarik untuk dimakan saat ini. Tapi bukan itu yang membuat Galla i
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-05-19 อ่านเพิ่มเติม