"Uhh ... Pak Teo, jangan!" Viana merintih. Suaranya serak. Namun bagi Teofilano tetap terdengar seksi. "Cih! Mulut kamu berkata, jangan! Tapi, tubuh kamu merespon," bisik Teofilano. Viana sudah menikah, tapi dia menjadi pelampiasan hasrat CEO di kantornya. Semua ini berawal dari terbongkarnya pernikahan kedua Teofilano dengan Cintya. Istri pertamanya marah, lalu mengusirnya. Tidak disangka, Viana terjebak hasrat Teofilano yang merupakan CEO sekaligus Bos mafia paling berkuasa. IG :capucinno_milk
Lihat lebih banyak“Mulai sekarang kamu yang menggantikan posisi Lauren!”
Rahang Viana jatuh mendengar hukuman tak masuk akal dari CEO-nyaーTeofilano Kwan, 34 tahun.
Semua berawal karena Viana gagal menutupi pernikahan Teofilano dengan istri keduanya. Akibatnya, siang ini Viana dipanggil ke ruang kerja Teofilano.
“Ke-kenapa Bapak menyuruh saya menggantikan posisi Bu Lauren?”
Viana mengira, dirinya akan dipecat. Tapi sekarang, dia justru terkejut dengan permintaan Teofilano yang di luar nalarnya.
Tapi, hal itu terlalu mustahil! Karena Viana sudah bersuami.
“Kamu masih tanya kenapa?!” Teofilano benar-benar ingin melempar Viana ke mulut hiu.
Semua karyawan di King International Club tahu, Teofilano sangat menyayangi Lauren, 27 tahun.
Lauren adalah istri kedua Teofilano yang dinikahinya secara sembunyi–sembunyi 3 tahun lalu. Sementara istri pertamanya bernama Cintya, 34 tahun, yang merupakan anak semata wayang seorang mafia bernama Tiger.
Karena kecerobohan Viana, Cintya memulangkan Lauren ke negara asalnya. Seumur hidup, Lauren tidak bisa masuk ke Negara Arama lagi. Cintya mengancam akan menceraikan Teofilano jika berani menyusul Lauren.
Itulah sebabnya, Teofilano marah besar kepada Viana dan Agung—sopir pribadi Cintya.
“Saya tidak mengerti mengapa Bapak—"
Teofilano memotong ucapan Viana. “Karena kamu, sekarang Lauren tidak bisa berada di Arama lagi!”
Teofilano memberi penekanan pada setiap kata-katanya sehingga Viana tidak berani membuka suara lagi.
Viana merasa sangat bersalah. Dia hanya memiliki 2 menit untuk menelpon sekretaris Teofilano dan memberitahu bahwa Cintya sudah berada di parkiran King International Club.
Tapi Viana tidak bisa menahan diri untuk memaki Agung yang memberi tahunya mendadak. Sehingga tanpa terasa memakan waktu selama 1 menit.
Itulah sebabnya, Lauren tak punya cukup waktu untuk keluar dari ruang kerja Teofilano.
Viana merasa bersalah tapi tidak bisa membenarkan Teofilano yang menyuruhnya menjadi pengganti Lauren.
“Reynhart!” Teofilano memanggil asisten pribadinya yang sedari tadi standby di samping pintu.
“Ya, Pak.” Reynhart bergegas mendatangi Teofilano.
“Antar dia ke mansion!”
Hati Viana mencelos. Entah dapat keberanian dari mana, Viana berani berdiri kurang dari satu meter di depan Teofilano.
Dengan kedua tangan menyatu seperti berdoa, dia memohon, “Saya minta maaf … benar-benar minta maaf kepada Bapak” tangis Viana pecah.
“Bapak boleh memberi hukuman apa saja. Tapi jangan menggantikan posisi Ibu Lauren! Karena ... saya sudah bersuami.”
Rupanya Teofilano mengindahkan permintaan Viana. Dia meralat perintahnya, "Bawa dia ke tempat biasa!"
*
Viana menatap tali dan wajah Teofilano bergantian. Dia tidak menyangka hukuman lain yang Teofilano berikan adalah gantung diri.
Sungguh miris, bukan?
Hati Viana berdenyut nyeri hingga menjalar ke seluruh tubuh. Sedih membayangkan dirinya akan meninggalkan kakek dan suaminya.
“Apa kamu berubah pikiran?”
Teofilano meledek Viana. Dia menyulut rokok.
Teofilano duduk di kursi kayu dengan kaki menyilang. Aura brengseknya begitu kuat mendominasi gudang kosong.
“Tidak! Lebih baik mati daripada menghianati Suami saya!”
“Oh!” Teofilano cukup terhibur dengan keberanian Viana. “Kalau begitu, cepat lakukan!"
Teofilano menekan sebuah tombol. Tak lama kemudian, lantai yang Viana pijak bergerak ke atas. Mesin hindrolik itu mendekatkan Viana dengan tali tambang yang tergantung setinggi 3 meter.
Tak ada yang tahu mata Viana nanar. Dia sangat takut menghadapi kematian.
Ada banyak pertanyaan tak terjawab di benak Viana. Jauh di lubuk hatinya, dia tidak ikhlas menerima hukuman ini.
Terbongkarnya perselingkuhan Teofilano bukan murni kesalahannya, ada andil orang lain.
Viana menyentuh tali tambang yang sudah dipersiapan untuk kematiannya. Dia memang berubah pikiran.
“Aku tidak mau mati," ujar Viana, pelan.
Dari balik kepulan asap rokoknya, Teofilano menatap wajah cantik Viana yang mirip Lauren. Lalu tatapan buasnya turun ke tubuh langsingnya yang masih mengenakan seragam resepsionis. Rok panjang warna merah marun dengan belahan setinggi paha dan atasan blazer warna senada. Benar-benar persis Lauren.
“Kamu akan menjadi milikku," tegas Teofilano.
Viana bingung, "Kalau begitu, aku mati saja."
"Terserah," sahut Teofilano.
Viana benci kepada Teofilano, "Kenapa Bapak jahat sekali?! Agung yang salah, tapi tidak dihukum! Bapak tidak adil!"
“Lalu?"
“Tolong!” pekik Viana tiba-tiba.
Viana tahu di sekitar gudang kosong ini ada rumah warga. Dia berharap ada orang yang mendengarnya.
“Oh, kamu mau minta tolong? Kenapa susah–susah cari orang lain? Aku bisa menolongmu, Viana," cibir Teofilano.
Viana tidak meladeni ucapan Teofilano, dia kembali minta tolong dan ditertawakan oleh Teofilano dan Reynhart.
"Percuma," kata Teofilano.
“Hasil tidak pernah menghianati usaha!” Viana kesal usahanya dihina.
Setelah menunggu 20 menit tak ada bantuan, Viana pasrah. Dia sudah ikhlas menerima takdirnya.
“Ibu … Ayah … sebentar lagi aku menyusul kalian," gumam Viana sebelum akhirnya memasang tali tambang itu ke lehernya.
Dalam sekejap, Viana kesusahan bernapas hingga lidahnya hampir keluar.
Dorr!!
“Pernah dengar aja,” dusta Viana. “Oh ya kapan aku bisa pulang?” Viana tidak betah berada di rumah sakit.“Setahun lagi.”Viana menyesal bertanya ke Mr Fox. Entah kenapa pria itu terlihat sebal dari tadi. Namun Viana sedang malas bertanya.“Aku ingin menemui suamiku.” Viana menatap mereka bergantian, namun tak ada yang menjawab. Akhirnya Viana berusaha turun dari tempat tidurnya.“Nyonya, anda belum bisa menemuinya,” cegah Alvin, berusaha sabar bila Viana dalam mode kekanak-kanakan seperti ini. Namun bukan Viana jika tidak keras kepala.Terpaksa malam itu juga mereka mengantar Viana ke kantor polisi. Sebenarnya datang ke kantor polisi juga tidak bisa sembarangan. Karena Viana sudah seperti anak kecil, Mr Fox dan Alvin mau tak mau meloby penjaga.Tangis Viana pecah ketika melihat suaminya muncul. Viana segera minta peluk Teofilano dan itu membuat Mr Fox ingin muntah. Dia kesal melihat Viana sebucin itu dengan Teofilano. Padahal Teofilano itu brengsek, punya banyak wanita.“Aku gak mau l
Teofilano tidak segera membuang pistolnya. Dia ingin memastikan satu hal. “Dimana dia?”Tiger menoleh ada buahnya. Tak sampai 1 menit Teofilano melihat Viana berada di toilet hotelnya.“Aku ingin anak buahmu pergi,” pinta Teofilano, yang langsung dituruti Tiger.“Aku sudah menuruti permintaanmu, sekarang buang senjatamu,” ulang Tiger, tidak sabar ingin menghabisi Teofilano.“Berjanjilah padaku, masalah kita selesai sampai disini. Selamanya kau tidak akan menganggunya.” Kata Teofilano sebelum membuang pistolnya.Tiger keberatan, karena dia juga ingin membalas perbuatan Viana. Tapi jika menolak permintaan Teofilano, takut dia yang mati hari iniTiger memutuskan seperti rencana awal. “Viana pernah menancapkan pulpen ke punggung Cintya. Asal kau ijinkan aku membalasnya hari ini, aku tidak akan menganggunya.”Teofilano menulikan telinga ketika Tiger memberi perintah kepada anak buahnya. Namun jerit Viana menyayat hati. Sebagai suami, dia merasa gagal melindungi istrinya.Tapi tidak ada pil
Teofilano tetap menelpon Viana meski sudah sampai tempat persembunyiannya. Dia turun dari mobil. Memasukkan ponsel ke dalam saku kemeja hitamnya sementara earphone wireless terselip pada telinganya.Bagi Teofilano, Viana bukan hanya sekedar perempuan yang dia cintai. Tapi lebih kompleks. Viana penyelamat sekaligus anak pembunuh orang tuanya. Ah, tentu saja juga karena Viana cantik dan kaya, meskipun ada hal yang tak dia sukai dari perempuan itu.Tapi tak ada manusia sempurna kan?Sejujurnya, dari ketiga istrinya, yang mendekati sempurna adalah Cintya. Cantik, seksi, pintar, kaya dan tak perlu diragukan kemampuannya sebagai mafia. Cintya adalah pasangan yang paling sepadan dengannya, termasuk dalam hal bela diri.Sayang, Cintya pernah ditiduri ayahnya dan tak punya rahim. Sehingga dia membuat perjanjian sebelum menikah bahwa tidak akan ada sentuhan fisik diantara mereka. Tapi sebagai gantinya, dia akan membantu Cintya balas dendam ke ayahnya dan memberi perempuan itu banyak uang.Kare
Teofilano senang kala itu pernah berbincang dengan Tuan Alexander Jho, ternyata alasan pria itu mau menghapus data Viana dari bumi Triodes karena Gabriella adalah kekasihnya! Sayang hubungan mereka harus kandas karena Gabriella direbut Nit King.Wajah Viana yang mirip Gabriella King itulah yang membuat Tuan Alexander Jho menganggap Viana seperti anak sendiri, karena seperti melihat Gabriella dalam diri Viana. Itulah yang dia manfaatkan.Awalnya dia ragu dan ingin menyuruh anak buahnya yang di Triodes menjemput Viana di hutan. Ternyata keputusannya untuk menitipkan Viana ke Mr Fox dan ayahnya, tepat.“Bapak belum menjawab pertanyaanku.” Viana membuyarkan lamunan Teofilano.“Yang mana?”“Yang tadi, pas aku baru datang. Gimana Bapak bisa selamat dari pembakaran itu?”Teofilano tampak berpikir. Sebenarnya dia tidak mau membahas pekerjaannya dengan Viana. Karena jika Viana tahu, mungkin akan takut padanya atau bahkan menyuruhnya berhenti jadi mafia.“Rahasia,” kata Teofilano, tetap pada pe
Meskipun hubungan Viana dengan anak buah Teofilano kurang begitu baik, mereka tidak melarang Viana datang ke mansion, KIC atau tempat manapun milik Teofilano. Karena pada dasarnya mereka menerima Viana sebagai wanitanya Teofilano tapi menolak perempuan itu menjadi penerus Teofilano.Alasannya, mereka merasa Viana tak punya kemampuan memimpin organisasi, selain mereka sendiri haus jadi pemimpin.Karena itu, Viana juga tahu diri. Setelah mendengar saran dari Mr Fox, Viana memutuskan bukan anggota silent killer.Pukul 5 sore ketika mobil sedan warna hitam metalik keluaran terbaru milik Viana tiba di King Palace Hotel. Seperti biasa, diluar urusan kepemimpinan tadi, mereka tidak ada masalah dengan Viana. Hubungan mereka hangat seperti sedia kala karena Viana tidak berambisi menjadi pemimpin.“Nyonya yakin tidak mau temani?” tanya Alvin, kuatir.“Tidak perlu, Alvin. Mereka akan menjagaku dengan baik.”“Baik, Nyonya. Jika terjadi sesuatu, segera hubungi saya. Saya ada di parkiran.”“Kamu pu
Viana tidak langsung membalas pesan dari Devil meskipun tahu jawabannya tetap sama. Viana masih berharap dialah yang menemukan Teofilano, sehingga tidak perlu mengeluarkan uang untuk Devil.‘Tapi bagaimana jika Devil yang menemukan Teofilano duluan?’ Viana bermonolog dalam hati.Viana tidak masalah kehilangan uang, asal Teofilano selamat. Tapi menyelingkuhi pria itu demi menyelamatkan nyawanya, memang agak membingungkan.Setelah berpikir cukup lama Viana tetap memilih tidak mau melayani Devil atau siapapun itu karena tubuhnya hanya untuk Teofilano. Cukup sekali saja dia selingkuh, yaitu ketika jadi istri Galla. Viana percaya, jika 2 bulan lalu Teofilano bisa melepaskan diri dari Tiger, nantipun pria itu bisa melepaskan diri lagi tanpa perlu dia mengotori diri.Setelah menimbang dua kali keputusannya, Viana membalas pesan Devil. Tapi, belum usai mengetik, jantung Viana hampir lepas karena dia terpeleset lantai mall yang basah.“Anakku!” pekik Viana histeris, takut keguguran bila terpel
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen