Mobil hitam milik Zaliyah meluncur perlahan keluar dari pelataran kantor Elkan. Di dalamnya, suasana terasa hening. Duduk di bangku tengah, Haniyah mengenakan blazer krem lembut dan kerudung yang disemat rapi. Wajahnya tenang, meskipun pikirannya terasa benar-benar berisik.Di sebelahnya, Zaliyah duduk dengan anggun. Sorot matanya tajam, pembawaannya jauh lebih tenang dibanding Haniyah. Mungkin, karena hal seperti ini sudah jadi bagian masa mudahnya. Di kursi depan, Anandita duduk tenang sambil mengemudi. Ia tidak banyak bicara, sama seperti Zaliyah, dia terlihat tenang dan lebih fokus. Mungkin saat ini hanya Haniyah yang dipenuhi perhitungan ini dan itu.Zaliyah menoleh perlahan ke arah Haniyah. “Han,” suaranya rendah tapi jelas, “Ronald bukan pria biasa. Dia tahu cara membaca bahasa tubuh, dia tahu kapan seseorang gugup, dan dia tahu bagaimana memancing reaksi emosional.” Haniyah mengalihkan pandangannya ke Zaliyah.“Aku sudah pernah ngajarin kamu dasar-dasarnya, gimana caranya men
Terakhir Diperbarui : 2025-07-27 Baca selengkapnya