Happy Reading*****"Mukanya biasa aja," ucap seorang pemuda di dalam mobil. "Mas, itu ngeselin dari dulu." Olivia membuka pintu mobil, kaki kanannya sudah menginjak tanah. Namun, pegangan dari pemuda itu mampu mengentikan langkah si bungsu. "Apalagi, sih, Mas. Katanya dah telat." "Mas, janji kalau proyek ini berhasil apa pun yang Adik mau tak turuti." Kedua tangannya mengatup, meminta maaf pada Olivia. "Oke ... oke, tapi janjinya nggak boleh ingkar kayak yang sudah-sudah," kata gadis bergamis maroon dengan kerudung berwarna senada, jari telunjuknya yang diacungkan ke wajah sang pemuda seolah menegaskan."Insya Allah, cantik. Senyum dong!" Pemuda itu mengayunkan tangan kanannya, mengingatkan si bungsu untuk mencium."Lupa, Mas. Hati-hati, nggeh. Semoga berhasil proyeknya," ucap Olivia tulus pada Alfi Fauzi, saudara lelakinya. Kecupan penuh kasih sayang Alfi berikan pada gadis yang selalu dianggap masih kecil oleh keluarganya, meskipun kini dia sudah dewasa. Bagi Haidar sekeluarga,
Terakhir Diperbarui : 2025-06-10 Baca selengkapnya