Bab 21: SalihahSemua seolah lupa kalau Ana belum mengetahui kondisitubuhnya. Ibu, Diana, dan semua orang di sekeliling Ana merasa kalau kondisisekarang sudah kondusif. Diana mengira Ibu sudah memberitahu Ana. Sementara Ibutidak tahu kapan waktu yang tepat untuk mengatakannya, dan malahberlarut-larut.Tiga bulan setelah kecelakaan, kesehatan Ana semakin baik.Dia bisa berjalan-jalan seperti sedia kala. Hari itu Ana baru saja memandikanseorang bayi. Tangan Ana sigap memakaikan baju.“Kasihan ya, Ana. Kok tega sih ibunya buang bayi baru lahirbegini.” Mbak Runi menatap bayi itu dengan kasihan.“Jahat ibunya, ya, Mbak.” Ana menggendong bayi itu danmemberikan susu yang sudah disiapkan sebelumnya. Sebagai ibu yang pernahkehilangan anak, Ana sangat sedih mendapat kejadian ini.“Nyaman sekali dia di pelukan kamu. Enggak adarewel-rewelnya.”“Anak baik.” Ana mengusap kening mungil itu.“Alhamdulillah ya, Ana. Meskipun kamu tidak bisa punya anaklagi, kamu selalu dikelilingi anak-anak.”
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-05-15 อ่านเพิ่มเติม