Bab 29: Pernikahan ke DuaBapak dan Ibu sedang memupuk padi ketika Indira berlari-lari di pematang sawah sambil menunjukkan ponsel. Bapak mengernyit dan Ibu pun sama.“Kenapa itu anak kita, Pak?” tanya Ibu.“Tidak tahu. Pakai lari-larian segala.” Bapak dan Ibu menghentikan pekerjaannya.“Kenapa, Indira?” tanya Bapak setelah mereka cukup dekat.Indira ngos-ngosan, mengatur nafas. “Mbak Ana, Pak. Ada telepon dari Mbak Ana. Katanya mau nikah. Huh, huh.” Masih mengatur napas.Bapak dan Ibu berekspresi heran, tapi mereka menepi ke pematang sawah. Mendekati Indira.“Menikah bagaimana?”“Mau nikah sama Om-Om konglomerat itu, Bapak.”“Siapa?”“Suaminya Mbak Diana?”“Suaminya Mbak Diana?”“Tidak! Kenapa menikah sama suami orang lain?” Mbak Diana sudah sangat baik mengurus dan membayar pengobatan Ana saat sakit dulu. Kenapa sekarang malah jadi merebut suami orang.“Iih, dengar dulu penjelasannya.”Ponsel Indira kembali berdering. “Nah, Mbak Ana. Halo, Mbak. Ini aku sudah sama Bapak ... oh, iya
Terakhir Diperbarui : 2025-05-16 Baca selengkapnya