“Lucien, berhenti menggodaku.”Lizbeth meliriknya dengan tatapan setengah kesal, serta perasaan malu. Ia menyeka sudut bibirnya dengan tisu, lalu kembali menyantap hidangan penutup.Lucien menyandarkan tubuhnya ke kursi, menatapnya dengan senyum menyebalkan yang terlalu tampan untuk diabaikan. “Aku tidak sedang menggodamu. Aku mengatakan yang sebenarnya, Lilibeth,” ucapnya lembut, dan jelas. “Kamu tahu betul, saat kamu berada di sampingku, aku hampir tidak bisa menahan gejolak dan hasratku.”Wajah Lizbeth bukan lagi sekadar merona. Tapi merah padam. Bahkan sampai ke telinganya. Ia menunduk lebih dalam.“Lucien, cukup. Apa kamu tidak bosan?” tanyanya lirih, menyuap sedikit demi sedikit hidangan penutup ke mulutnya.Lucien tertawa kecil, suara rendahnya menggema lembut. “Aku tidak pernah bosan padamu, Lilibeth.” Ia mencondongkan tubuh ke depan, menopang dagunya dengan satu tangan. Tatapannya hangat dan dalam. “Kalau pun dunia membawaku ke tempat paling jauh, aku akan tetap kembali pada
Terakhir Diperbarui : 2025-06-05 Baca selengkapnya