Dylan menepati janji untuk bicara dengan Clara pada esok paginya. Bahkan, Dylan masuk ke kamar sang putri kala Clara belum bangun.Perlahan, Dylan naik ke ranjang dan duduk di samping Clara. Matanya menatap sosok anak kecil yang berselimut merah muda.Kalau diamati, semakin lama, Clara semakin mirip Vina. Apalagi seperti kemarin saat marah, wajah ketusnya benar-benar cerminan Vina yang sedang kesal.“Selamat pagi, Clara sayang.” Dylan menyapa sang putri yang baru membuka mata.Meski baru saja terbangun, Clara langsung sadar bahwa ia masih marah pada sosok di depan matanya kini. Clara membalik tubuhnya dan menarik sselimut kembali.“Kan ... persis Vina kelakuannya.” Dylan membatin sambil menggeleng pelan.“Clara sayang.” Dylan memegang bahu Clara dan bergeser mendekat. “Maaf, daddy semalam marah sama Clara, ya.”Clara tidak menjawab, tetapi Dylan melihat kepala sang putri mengangguk. Lalu terdengar isak tangis pelan membuat Dylan segera memeluk Clara.“Clara maafin daddy, kan?”“Tapi,
Terakhir Diperbarui : 2025-08-04 Baca selengkapnya