Dalam sekejap, Liam datang sesuai perintah Arya. Arya melirik ke arah Shelli yang masih berada di luar ruangan. Melihat tatapan Arya yang penuh perhatian, Shelli merasa berdebar-debar tak karuan. Arya akhirnya memecah keheningan. “Shelli, jika saya tidak salah, sebelumnya kamu pernah bekerja di perusahaan lain, kan?” tanya Arya dengan serius, menatapnya tajam. Shelli, yang merasa gugup, mencoba tersenyum manis. “Iya, Pak. Sebelumnya saya bekerja di perusahaan yang sama dengan ayah saya,” jawab Shelli dengan senyum yang paling manis. Pernyataan Shelli cukup membuat Arya tersenyum tipis, meski tetap terlihat datar. “Di meeting kali ini, saya ingin mengajak kamu untuk ikut berkontribusi. Saya harap kinerja kamu bagus,” ujar Arya, berharap Shelli bersedia ikut dalam proyek tersebut. Shelli yang mendambakan kesempatan itu terlihat sangat antusias. “Baik, saya bersedia, Pak,” jawabnya dengan semangat. “Baik, jika sudah begitu, saya akan panggil kamu lagi setelah 3 jam. Sekarang, k
Terakhir Diperbarui : 2025-05-10 Baca selengkapnya