Lagi-lagi Jatuh Cinta

Lagi-lagi Jatuh Cinta

last updateDernière mise à jour : 2025-04-07
Par:  TiniEn cours
Langue: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Notes insuffisantes
11Chapitres
37Vues
Lire
Ajouter dans ma bibliothèque

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scanner le code pour lire sur l'application

Zaki Aryawijaya dan Kania Ayu Prasetya adalah dua anak sekolah yang tanpa sadar mulai merasakan benih-benih cinta. Perasaan Kania tumbuh seiring dengan perhatian Zaki yang selalu ada untuknya, terutama saat mantan pacarnya, Galang, berselingkuh dan meninggalkannya dengan luka yang mendalam. Seiring berjalannya waktu, perasaan mereka pun semakin kuat, namun kebahagiaan yang mereka impikan tidak semudah yang mereka bayangkan. Galang, yang merasa dikhianati, terus berusaha memisahkan mereka karena niat balas dendam. Masalah-masalah lama semakin rumit, dan mereka terjebak dalam salah paham yang tidak kunjung selesai. Akhirnya, mereka terpaksa berpisah. Bertahun-tahun setelahnya, Zaki dan Kania bertemu kembali dengan kehidupan yang jauh berbeda. Zaki kini menjadi CEO sukses, sementara Kania berjuang untuk melamar pekerjaan di perusahaan Zaki. Tak disangka, pertemuan mereka menjadi titik awal konflik dan ketegangan yang baru. Akankah cinta mereka kembali bersemi di tengah perbedaan yang begitu besar? Atau akankah luka lama yang belum sembuh membuat semuanya semakin sulit? Zaki yang dulu penuh canda tawa kini menjadi sosok yang angkuh dan dingin. Apakah mereka masih bisa menemukan jalan menuju kebahagiaan?

Voir plus

Chapitre 1

bab 1

Pagi hari yang cerah, para siswa dan siswi SMA Negeri 1 Bandung bersiap untuk memulai pembelajaran mereka. Bu Sarah, selaku penghimpun mata pelajaran Bahasa Indonesia, jam pertama di kelas 12 MIPA 2. Pembelajaran mereka dimulai dengan khidmat dan penuh ketenangan sampai kedua sejoli yaitu Mahesa dan Zaki, datang mendobrak pintu kelas.

Mahesa dan Zaki mendobrak pintu dengan keras dan mematung setelah melihat Bu Sarah yang sedang mengajar dan menatap mereka berdua dengan tatapan tajam. Mahesa dan Zaki menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Selamat pagi, Bu Sarah cantik," celetuk mereka berdua. Memang Mahesa dan Zaki terkenal nakal dan penuh drama di kelas 12 MIPA 2. Bu Sarah mengambil penggaris sepanjang kedua kaki mereka, sangat panjang.

"Dari mana aja kalian berdua?" Pertanyaan penuh penekanan Bu Sarah mengintimidasi.

"Anu, Bu..." Mahesa menatap Bu Sarah dengan takut. Seisi kelas terasa tegang sampai kepada Zaki yang mengeluarkan trik Mokondo-nya.

"Bu, ini seikat bunga untuk Ibu Guru kami tercinta. Jujur, Bu, kami telat bukan tanpa alasan, tentu saja alasan yang sangat berharga untuk kami... Seingat kami, Ibu telah berulang tahun 2 bulan yang lalu. Kami merasa harus memberikan Ibu kejutan dan hadiah." Ucap Zaki si dramatic dengan mimik wajah so pangeran kodok, menyerahkan seikat bunga yang tadi ia ambil dari belakang sekolah.

Mahesa mengerti dengan trik Zaki dan ikut berpadu. "Bunga ini untuk Ibu tercinta, bahagia selalu Ibu."

Bu Sarah sebagai salah satu guru yang pecinta murid pun menerima seikat bunga itu tanpa curiga dari mana dapatnya. "Wah, baik sekali. Untung saya belum menghukum kalian..." Seisi kelas menganga dengan apa yang dilakukan Zaki, begitu juga dengan Mahesa yang berada tepat di sampingnya.

"Keren banget lo, bro," bisik Mahesa.

"Gue kece dari lahir, kece!" Timpalnya.

Bu Sarah pun mempersilakan mereka berdua untuk duduk, dan semuanya kembali baik-baik saja.

Tak lama kemudian, bel istirahat berbunyi. Zaki mendapatkan notifikasi pesan di HP-nya. Ada banyak pujian dan hinaan mengenai kemajuan dramatisnya.

"Jangan dengarkan apa kata mereka, harus tetap optimis!" monolog Zaki sebagai tanggapan pesan-pesan itu, yang ia jadikan motivasi.

"Zaki? Kamu Zaki kan?" Zaki mendongak melihat seorang perempuan berambut coklat sebahu yang memanggilnya. Zaki mengenalinya, dia adalah Kania dari 12 MIPA 1. "Ya, gue. Kenapa?"

"Di panggil Pak Randi, disuruh ke BK," ucap Kania sambil menunggu jawaban Zaki.

"Di suruh ke BK, mau ngapain?" Tanya Zaki dengan ekspresi malas tertera di wajahnya.

"Ga tau, sana. Buruan, Pak Randi nungguin," ucap Kania seraya berjalan pergi. Zaki akhirnya bangkit dari duduknya dan pergi ke BK. Sesampainya di BK "Bapak manggil saya?"

Pak Randi yang sedang duduk di sofa mempersilakan Zaki untuk duduk di sampingnya. "Iya, Zaki. Kamu kan yang merusak taman belakang sekolah. Kenapa kamu lakukan itu, nak?" Zaki tersenyum kecut. Pak Randi adalah guru lemah lembut bak sang ayah di sekolah ini, tapi juga sangat tegas.

"Saya tidak rusak, Pak. Melainkan saya memanfaatkan keindahannya," ucap Zaki setelah beberapa menit terdiam. "Maksud kamu gimana?"tanya pak randi penasaran

"Saya kan tahu Bu Sarah 2 bulan lalu ulang tahun, tapi saya tidak sempat memberi hadiah. Jadi, saya mengambil bunga disana, biar Bu Sarah tahu kalau bunga yang diambil dari sekolah sendiri itu cantik dan tulus."

Pak Randi mengernyit. "Kalo buat Bapak, itu ga make sense sih, ki. Kamu kan bisa memberi yang lain." Jawaban Pak Randi membuat Zaki hanya tersenyum kecut lagi. Pak Randi pun berkata, "Zaki, kamu kan sudah kelas 12, jadi contoh yang baik buat adik kelas. Mulai sekarang, jangan banyak tingkah. Bentak lagi kamu lulus. Kalau sekali lagi kayak gitu, tunggu hukuman dari Pak Kepsek." Ucap Pak Randi dengan senyum gemoy mematikan.

Zaki berjalan di lorong kelas dengan bersiul, tujuannya sekarang adalah pergi ke toilet. Saat berada di dalam toilet, Zaki mendengar obrolan laki-laki dan perempuan, membuat Zaki penasaran dan mencari asal suara. Zaki merasa suaranya ada di belakang toilet, kebetulan sekali ada kaca transparan yang bisa melihat keluar.

"Itukan Galang 12 IPS 1," monolognya dengan suara pelan. Saat Zaki asik melihat kedua sejoli itu sedang bercanda ria di belakang toilet, tiba-tiba Mahesa datang menghampiri Zaki.

"Shut..." Mahesa mengernyit bingung sebelum Zaki menunjuk ke arah luar. "Itukan pacarnya si Kania, ngapain dia sama cewek kelas kita berdua-duaan?" Bisik Mahesa.

"Parah si," ucap Zaki dengan mata nyalang melihat keduanya. "Dah yu tinggalin aja keburu selesai nih waktu istirahat," ajak Mahesa sambil menarik pergelangan tangan Zaki agar berhenti melihat mereka dan pergi dari sana.

Sesampainya di kantin, Zaki dan Mahesa memesan beberapa makanan. Zaki terlihat melamun memikirkan kejadian tadi, ia merasa ada perasaan tidak terima. Beberapa menit kemudian, pesanan mereka datang dan Galang menghampiri mereka untuk ikut bergabung.

Galang memulai percakapan dengan menanyakan malam Minggu bakal nongkrong di rumahnya atau tidak. "Gak dulu ya, gue sibuk banyak tugas" jawab Mahesa dengan sikap seperti biasanya santai tanpa curiga apapun

"Kalo lu gimana, Ki? Free kan?" Tanya Galang sambil menepuk pundak Zaki. Zaki merasa risih dan menyingkirkan tangan Galang dengan kasar. "Gue gak ada waktu" ucap Zaki ketus dan pergi dari sana, selera makannya hilang.

Waktu pulang pun tiba, para siswa/i berlalu-lalang untuk pulang, sedangkan Kania menghampiri Galang sebelum pulang. "Galang! Hari ini kamu bisa ga nganter aku ke toko buku biasanya?"

"Maaf, yang, ga bisa hari ini aku disuruh pulang cepet sama mama... maaf ya, sayang," ucap Galang dengan tak enak hati. Kania mengangguk paham dan pamit untuk pulang pada Galang.

Interaksi itu tak sengaja dilihat oleh Zaki. "Dasar cowok sasimo," ucap Zaki sambil berjalan ke parkiran motor.

Zaki mengendarai motornya pelan, dia sempat ke tempat bengkel abangnya sekitar jam 5. Dia pulang dari sana, hujan mulai turun dengan deras. Zaki menghela nafas saat mengendarai motornya.

Penglihatan zaki tak sengaja menangkap sosok aneh dan kecil di dekat pohon beringin yang ada di sisi jalan. Zaki sempat merasa takut sampai sosok itu menoleh ke arahnya.

"Jantungan gue lama-lama! Kania? Lu ngapain disini hujan-hujanan?" Kania dengan wajah asyiknya dengan dongkol menjawab, "Gue lagi mandi."

Membuat Zaki terdiam serius dan turun dari motornya, dia melihat tubuh manusia boncel di depannya dari bawah sampai atas. "Sabunnya mana?"

kania langsung mencak-mencak tidak jelas dan melemparkan tas sekolahnya ke trotoar untuk melepaskan amarahnya. "Gue ga mungkin kan hujan-hujanan dah jam 5 gini! Gila lo! Gue lagi nunggu taksi!"

Ucap Kania nyolot dengan wajah yang terus diguyur hujan membuat dirinya terus mengusap wajahnya dan mencipratkannya ke arah Zaki.

"Ngajak ribut kah?" Zaki melihat Kania di depannya prihatin. "Nebeng sama gue aja, dari pada nunggu taksi ga datang-dateng cancel aja," ucap Zaki dan menunggu jawaban dari Kania.

"Emang boleh? Rumah kita beda arah," Zaki merasa kesal dengan jawaban yang diberikan Kania. "Gak boleh makanya gue tawarkan."

Zaki langsung menarik tangan Kania untuk naik ke motor. Kania tidak punya pilihan lain selain bersyukur.

Besoknya di sekolah, Kania tak sengaja berpapasan dengan Zaki di kantin. Kania ingat bahwa Zaki meminta semangkuk bakso sebagai ucapan terima kasih.

"Nih bakso lu," Kania meletakkan baksonya di hadapan Zaki, dan Zaki menerimanya dengan senang hati. "Thanks ya," Zaki sengaja tersenyum begitu ramah ke arah Kania di depan Galang.

Dalam sekilas, Zaki melihat ekspresi wajah Galang yang berubah. "Ay sini," pinta Galang pada Kania agar duduk di sampingnya, dan Kania pun menghampiri nya dengan sumringah

bersambung...

Déplier
Chapitre suivant
Télécharger

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Commentaires

Pas de commentaire
11
bab 1
Pagi hari yang cerah, para siswa dan siswi SMA Negeri 1 Bandung bersiap untuk memulai pembelajaran mereka. Bu Sarah, selaku penghimpun mata pelajaran Bahasa Indonesia, jam pertama di kelas 12 MIPA 2. Pembelajaran mereka dimulai dengan khidmat dan penuh ketenangan sampai kedua sejoli yaitu Mahesa dan Zaki, datang mendobrak pintu kelas. Mahesa dan Zaki mendobrak pintu dengan keras dan mematung setelah melihat Bu Sarah yang sedang mengajar dan menatap mereka berdua dengan tatapan tajam. Mahesa dan Zaki menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Selamat pagi, Bu Sarah cantik," celetuk mereka berdua. Memang Mahesa dan Zaki terkenal nakal dan penuh drama di kelas 12 MIPA 2. Bu Sarah mengambil penggaris sepanjang kedua kaki mereka, sangat panjang. "Dari mana aja kalian berdua?" Pertanyaan penuh penekanan Bu Sarah mengintimidasi. "Anu, Bu..." Mahesa menatap Bu Sarah dengan takut. Seisi kelas terasa tegang sampai kepada Zaki yang mengeluarkan trik Mokondo-nya. "Bu, ini seikat bunga untuk
last updateDernière mise à jour : 2025-03-26
Read More
bab 2 mulai akrab
Besoknya di sekolah, Kania tak sengaja berpapasan dengan Zaki di kantin. Kania ingat bahwa Zaki meminta semangkuk bakso sebagai ucapan terima kasih. "Nih bakso lu," Kania meletakkan baksonya di hadapan Zaki, dan Zaki menerimanya dengan senang hati. "Thanks ya," Zaki sengaja tersenyum begitu ramah ke arah Kania di depan Galang. Dalam sekilas, Zaki melihat ekspresi wajah Galang yang berubah. "Ay sini," pinta Galang pada Kania agar duduk di sampingnya, dan Kania pun menghampiri dengan sumringah. "Kamu napa ngasih itu?" Bisik Galang mempertanyakan interaksi dengan Zaki. Kania berbisik pada Galang, "Aku traktir karena kemarin dia anter aku pulang pas hujan, itu aja kok sayang." Bisiknya dan memberikan senyum manis. "Oke," Galang mengangguk sambil melihat Zaki yang menyantap semangkuk baksonya dengan nikmat. Selang beberapa menit, Zaki sudah menghabiskan baksonya dan tak sengaja melihat Saskia yang melewati mejanya. "Eh, Sas!" Panggil Zaki. Saskia berhenti dengan bingung. "Kenapa?" Za
last updateDernière mise à jour : 2025-03-26
Read More
bab 3 perhatian yang tulus
Melihat reaksi bundanya, Zaki menghentikan makannya dan minum. "Udah, nanti aja makanannya Bun. Bun, kalo aku punya temen terus dia tukang selingkuh gimana?" Bundanya mengernyit, "Temen kamu ada yang suka selingkuh?"Zaki menjelaskan situasinya pada bundanya. Bundanya memberikan pendapatnya, "Selingkuh kan perbuatan ga baik, nanti kalo nular sama anak Ibu gimana? Masih banyak orang baik yang bisa dijadikan teman."Zaki sedikit berpikir lalu mengangguk. "Temen kaya gitu dibuang aja, kalo cewe yang diselingkuhin sama temenku, aku wajar ga ngerasa bersalah, Bun?" Bundanya sedikit berpikir, "Bersalah gimana sayang? Kamu kan ga buat jahat sama cewe temenmu."Zaki menjelaskan perasaannya, "Cewe nya ga tau, Bun, kalo cowo nya selingkuh, dan ga Zaki kasih tau juga... Zaki kasian, Bun." Sekilas bundanya melihat Zaki terlihat murung saat menceritakan hal tersebut.Bundanya memberikan dukungan pada Zaki, "Ya udah, koko kasih tau aja, harus berani jangan sampe temen koko terus nyakitin dia."Mend
last updateDernière mise à jour : 2025-03-26
Read More
bab 4 kita putus.
Galang mengirimkan pesan teks bahwa dia akan pergi ke kelasnya. Kania akan memperjelas semua hal hari ini dan akan memutuskan hubungannya dengan Galang. Keputusan ini sudah ia pikirkan sejak dua hari sebelumnya. Kania juga sudah menceritakan hal ini pada sahabatnya, Fara. Sekarang mereka berdua berada di kelas menunggu si bajingan Galang datang. "Gue dukung lo, pokonya lu harus putusin dia! Jangan dengerin penjelasannya, oke?" Dukungan Fara membuat Kania semakin yakin.Toh dari dulu juga dia merasa curiga, cuma belum sampai dilihat depan mata aja kelakuan busuknya.Fara duduk di bangku paling belakang dan melihat Galang masuk ke kelasnya, menghampiri Kania. Galang duduk di bangku yang bersebelahan dengan Kania."Kamu kenapa gak bales chat aku dari dua hari kemarin? Aku khawatir, tau!" Kania menatap Galang malas. "Stop, Lang, gak usah munafik."Ucapan kasar yang dilontarkan Kania secara tiba-tiba membuat Galang merasa bingung dan kesal. Galang masih terdiam, dan Kania sudah beranjak
last updateDernière mise à jour : 2025-03-26
Read More
bab 5 kecewa
Selang beberapa menit, Zaki keluar. Dia terlihat menghela napas lega. Kania memberikan tisu, lalu Zaki menerimanya."Buat lo, biar gak mual," ucap Kania sambil menyerahkan sekotak susu rasa vanila, membuat Zaki tersenyum dan menerimanya."Thanks." Waktu pulang pun tiba. Hari ini Kania pulang bersama Zaki atas ajakannya.Sedangkan Fara hari ini dia ada ekstrakurikuler, jadi tidak bisa pulang lebih awal bersama Kania."Far, gue duluan ya, bye!" Pamit Kania pada Fara yang sedang membereskan buku-bukunya.Kania berdiri menunggu kedatangan Zaki. Tak lama kemudian, lelaki itu datang dengan tas gendongnya."Hai," Kania menoleh ke arah suara dan melihat Zaki. Kania mengangguk dan berjalan ke arah parkiran motor, tapi tiba-tiba langkah Zaki terhenti."Eh, bentar!" Raut wajah Zaki membuat Kania penasaran. "Kenapa?" "Kunci motor gue ketinggalan, tunggu dulu ya, nih, bantu gue pegangin HP ama tas dulu, thanks."Zaki pun segera pergi kembali ke kelasnya. Kania menghela napas menyaksikan keceroboha
last updateDernière mise à jour : 2025-03-26
Read More
bab 6 shelli
"Gue duluan, bro, ada yang harus gue urus," pamit Zaki, mengambil sweater nya dan keluar dari tempat itu.Saat Zaki berjalan ke arah mobilnya, tiba-tiba sesuatu yang keras menghantam tengkuknya keras, membuat Zaki kehilangan kesadarannya. Itu adalah perbuatan Galang."Cepet masukin ke mobilnya," perintah Galang pada Saskia dan satu perempuan lainnya. Mereka pun berhasil memasukkan Zaki ke dalam mobil dan mendudukkannya.Gadis yang menemani Saskia pun masuk dan duduk bersebelahan dengan Zaki. "Lu acak rambutnya, Shel," perintah Saskia.Ia juga mengoleskan jejak lipstik di pipi dan di bibir Zaki. "Mantap, sekarang lu pose, lagi ciuman sama dia.""Kepalanya agak miring kan, cium beneran aja ah lama!" Ucap Saskia membuat Shella tersenyum malu.Shella adalah cewe yang menjadikan Zaki sebagai crush nya. Tak disangka dia mempunyai kesempatan untuk menciumnya.Crak! "Wih mantap, tinggal dikirim," sahut Galang. Tiba-tiba seorang supir dari keluarga Zaki datang untuk mengecek."Sedang apa kalia
last updateDernière mise à jour : 2025-03-26
Read More
bab 7 bertemu kembali
Hari seleksi akhir wawancara pun tiba arya dengan stelan hitam dan kemeja coklatnya menambah kesan elegan dan memukau.Wawancara pun segera dimulai dari perkenalan dan beberapa pertanyaan pada masing-masing kandidat. Ada sekitar 12 orang yang terpilih.Para kandidat duduk berjajar dan berhadapan dengan para tokoh penting seperti manajer dan presdir.Ada sedikit hal yang menarik saat setiap orang sedang memerhatikan keberlangsungan acara.Tapi perhatian Arya sepenuhnya diberikan kepada seorang perempuan berambut cokelat yang duduk di tengah-tengah kandidat lain.Arya menatapnya dengan tatapan tajam layaknya predator yang sedang memperhatikan mangsanya. Pergerakan Kania tidak akan luput dari penglihatannya.Perempuan berambut cokelat yang tergerai indah itu adalah Kania, teman semasa SMA, teman yang beberapa tahun lalu begitu ia nanti kepulangannya dan berharap bisa bertemu lagi.Arya berdecak kesal, membuat beberapa orang menatap cemas ke arahnya. Sebenarnya apa ada yang salah? Apa ada
last updateDernière mise à jour : 2025-03-28
Read More
bab 8 aku kira kamu tidak akan pernah muncul lagi
Karna itu bukan hal yang wajib untuk ia hadiri. Sambutan dari Bu Manajer dan ketua HRD dengan senang hati Kania dan Tarisa menerimanya dengan penuh rasa terima kasih. Ketua tim HRD mempersilakan Kania dan Tarisa untuk memberi sambutan. Tarisa berbicara terlebih dahulu. Dari penampilannya, ia terlihat elegan, terpancar dalam dirinya. "Terima kasih atas sambutan hangat dari tim. Saya Tarisa Yuliani, senang bergabung dengan perusahaan ini dan berharap dapat berkontribusi dalam tim." Sekarang adalah giliran Kania untuk memberi sambutan. Ia sedikit mengambil langkah maju dan membungkukkan diri sejenak. "Halo semua, saya Kania." "Saya sangat senang bergabung dengan tim ini dan berharap dapat belajar serta berkembang bersama." Pembawaan Kania yang santai dan tenang membuat beberapa orang mengaguminya, karena pertama kali kerja sebagai pemula, dia terlihat berbakat dan bisa beradaptasi dengan mudah. Acara sambutan pun selesai. Semua karyawan sudah kembali fokus pada pekerjaannya.
last updateDernière mise à jour : 2025-03-28
Read More
bab 9 kabar buruk
Kania menghampiri meja Tarisa. "Pekerjaanmu belum selesai ya?" tanya Kania, dan dibalas dengan anggukan lesu. "baru di hari pertama, tapi kepala ku sudah ingin meledak," ucap Tarisa terdengar sangat miris dan menyedihkan. "Hmm... ini soal coding ya? Kayaknya lo bisa tekan ini deh..." Tarisa mengikuti arahan Kania. "Berhasil!" seru Tarisa membuat Kania ikut senang. "Bisa gitu lo? Keren-keren." Tarisa mengacungkan jempol. "Pernah belajar dikit itu mah." Mereka berdua terlihat asik, untungnya mereka hanya berdua saja yang ada di ruangan ini karena sebagian dari mereka pergi meeting dan pulang. "Lo mau pulang sekarang?" tanya Tarisa sambil menyeruput kopinya. "Iya, yaudah ya, gue pulang dulu, bye-bye," pamit Kania seraya berjalan pergi dari sana. Satu jam telah berlalu, akhirnya Tarisa sudah menyelesaikan pekerjaannya. "Akhirnya selesai setelah mengorbankan setengah akal sehat."Lagi-lagi kata-kata yang keluar dari mulutnya terdengar sangat berlebihan. Seseorang berjalan menghampir
last updateDernière mise à jour : 2025-03-28
Read More
Bab 10 mencoba memperbaiki
Kania meneteskan air matanya pilu. "Mama... Kania harus cepet-cepet lunasin hutang-hutang keluarga kita, sebelum Kania benar-benar pergi." Gumam Kania seraya menyimpan selembar kertas itu ke dalam tasnya. Kania hanya mengambil cuti selama 3 hari. Dia akan tetap bekerja keras demi melunasi hutang keluarganya. Setelah kepergian sang ayah, perekonomian Kania dan mamanya lama-lama memburuk. Para kerabat tidak begitu peduli pada mereka. Apalagi waktu itu Kania bersikeras ingin kuliah demi kehidupan yang lebih baik. Tapi hal itu juga menyebabkan hutang-hutang yang semakin membesar. Dan umur mamanya yang sudah tidak muda lagi membuat Kania semakin kesulitan. Kania mengerjakan pekerjaannya yang tertunda beberapa hari lalu. Badannya lemas pagi tadi, dia tidak sempat sarapan karena bangun terlalu siang. Arya menatap Kania dari kejauhan, tatapannya terlihat khawatir. Tapi dia sama sekali tidak berniat untuk menghampiri dan menanyakan kondisi wanita itu. "Nanti juga sembuh lagi," gum
last updateDernière mise à jour : 2025-04-07
Read More
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status