Lagi-lagi Jatuh Cinta

Lagi-lagi Jatuh Cinta

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-06-16
Oleh:  TiniBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
20Bab
176Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Zaki Aryawijaya dan Kania Ayu Prasetya adalah dua anak sekolah yang tanpa sadar mulai merasakan benih-benih cinta. Perasaan Kania tumbuh seiring dengan perhatian Zaki yang selalu ada untuknya, terutama saat mantan pacarnya, Galang, berselingkuh dan meninggalkannya dengan luka yang mendalam. Seiring berjalannya waktu, perasaan mereka pun semakin kuat, namun kebahagiaan yang mereka impikan tidak semudah yang mereka bayangkan. Galang, yang merasa dikhianati, terus berusaha memisahkan mereka karena niat balas dendam. Masalah-masalah lama semakin rumit, dan mereka terjebak dalam salah paham yang tidak kunjung selesai. Akhirnya, mereka terpaksa berpisah. Bertahun-tahun setelahnya, Zaki dan Kania bertemu kembali dengan kehidupan yang jauh berbeda. Zaki kini menjadi CEO sukses, sementara Kania berjuang untuk melamar pekerjaan di perusahaan Zaki. Tak disangka, pertemuan mereka menjadi titik awal konflik dan ketegangan yang baru. Akankah cinta mereka kembali bersemi di tengah perbedaan yang begitu besar? Atau akankah luka lama yang belum sembuh membuat semuanya semakin sulit? Zaki yang dulu penuh canda tawa kini menjadi sosok yang angkuh dan dingin. Apakah mereka masih bisa menemukan jalan menuju kebahagiaan?

Lihat lebih banyak

Bab 1

bab 1

Pagi hari yang cerah, para siswa dan siswi SMA Negeri 1 Bandung bersiap untuk memulai pembelajaran mereka. Bu Sarah, selaku penghimpun mata pelajaran Bahasa Indonesia, jam pertama di kelas 12 MIPA 2. Pembelajaran mereka dimulai dengan khidmat dan penuh ketenangan sampai kedua sejoli yaitu Mahesa dan Zaki, datang mendobrak pintu kelas.

Mahesa dan Zaki mendobrak pintu dengan keras dan mematung setelah melihat Bu Sarah yang sedang mengajar dan menatap mereka berdua dengan tatapan tajam. Mahesa dan Zaki menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Selamat pagi, Bu Sarah cantik," celetuk mereka berdua. Memang Mahesa dan Zaki terkenal nakal dan penuh drama di kelas 12 MIPA 2. Bu Sarah mengambil penggaris sepanjang kedua kaki mereka, sangat panjang.

"Dari mana aja kalian berdua?" Pertanyaan penuh penekanan Bu Sarah mengintimidasi.

"Anu, Bu..." Mahesa menatap Bu Sarah dengan takut. Seisi kelas terasa tegang sampai kepada Zaki yang mengeluarkan trik Mokondo-nya.

"Bu, ini seikat bunga untuk Ibu Guru kami tercinta. Jujur, Bu, kami telat bukan tanpa alasan, tentu saja alasan yang sangat berharga untuk kami... Seingat kami, Ibu telah berulang tahun 2 bulan yang lalu. Kami merasa harus memberikan Ibu kejutan dan hadiah." Ucap Zaki si dramatic dengan mimik wajah so pangeran kodok, menyerahkan seikat bunga yang tadi ia ambil dari belakang sekolah.

Mahesa mengerti dengan trik Zaki dan ikut berpadu. "Bunga ini untuk Ibu tercinta, bahagia selalu Ibu."

Bu Sarah sebagai salah satu guru yang pecinta murid pun menerima seikat bunga itu tanpa curiga dari mana dapatnya. "Wah, baik sekali. Untung saya belum menghukum kalian..." Seisi kelas menganga dengan apa yang dilakukan Zaki, begitu juga dengan Mahesa yang berada tepat di sampingnya.

"Keren banget lo, bro," bisik Mahesa.

"Gue kece dari lahir, kece!" Timpalnya.

Bu Sarah pun mempersilakan mereka berdua untuk duduk, dan semuanya kembali baik-baik saja.

Tak lama kemudian, bel istirahat berbunyi. Zaki mendapatkan notifikasi pesan di HP-nya. Ada banyak pujian dan hinaan mengenai kemajuan dramatisnya.

"Jangan dengarkan apa kata mereka, harus tetap optimis!" monolog Zaki sebagai tanggapan pesan-pesan itu, yang ia jadikan motivasi.

"Zaki? Kamu Zaki kan?" Zaki mendongak melihat seorang perempuan berambut coklat sebahu yang memanggilnya. Zaki mengenalinya, dia adalah Kania dari 12 MIPA 1. "Ya, gue. Kenapa?"

"Di panggil Pak Randi, disuruh ke BK," ucap Kania sambil menunggu jawaban Zaki.

"Di suruh ke BK, mau ngapain?" Tanya Zaki dengan ekspresi malas tertera di wajahnya.

"Ga tau, sana. Buruan, Pak Randi nungguin," ucap Kania seraya berjalan pergi. Zaki akhirnya bangkit dari duduknya dan pergi ke BK. Sesampainya di BK "Bapak manggil saya?"

Pak Randi yang sedang duduk di sofa mempersilakan Zaki untuk duduk di sampingnya. "Iya, Zaki. Kamu kan yang merusak taman belakang sekolah. Kenapa kamu lakukan itu, nak?" Zaki tersenyum kecut. Pak Randi adalah guru lemah lembut bak sang ayah di sekolah ini, tapi juga sangat tegas.

"Saya tidak rusak, Pak. Melainkan saya memanfaatkan keindahannya," ucap Zaki setelah beberapa menit terdiam. "Maksud kamu gimana?"tanya pak randi penasaran

"Saya kan tahu Bu Sarah 2 bulan lalu ulang tahun, tapi saya tidak sempat memberi hadiah. Jadi, saya mengambil bunga disana, biar Bu Sarah tahu kalau bunga yang diambil dari sekolah sendiri itu cantik dan tulus."

Pak Randi mengernyit. "Kalo buat Bapak, itu ga make sense sih, ki. Kamu kan bisa memberi yang lain." Jawaban Pak Randi membuat Zaki hanya tersenyum kecut lagi. Pak Randi pun berkata, "Zaki, kamu kan sudah kelas 12, jadi contoh yang baik buat adik kelas. Mulai sekarang, jangan banyak tingkah. Bentak lagi kamu lulus. Kalau sekali lagi kayak gitu, tunggu hukuman dari Pak Kepsek." Ucap Pak Randi dengan senyum gemoy mematikan.

Zaki berjalan di lorong kelas dengan bersiul, tujuannya sekarang adalah pergi ke toilet. Saat berada di dalam toilet, Zaki mendengar obrolan laki-laki dan perempuan, membuat Zaki penasaran dan mencari asal suara. Zaki merasa suaranya ada di belakang toilet, kebetulan sekali ada kaca transparan yang bisa melihat keluar.

"Itukan Galang 12 IPS 1," monolognya dengan suara pelan. Saat Zaki asik melihat kedua sejoli itu sedang bercanda ria di belakang toilet, tiba-tiba Mahesa datang menghampiri Zaki.

"Shut..." Mahesa mengernyit bingung sebelum Zaki menunjuk ke arah luar. "Itukan pacarnya si Kania, ngapain dia sama cewek kelas kita berdua-duaan?" Bisik Mahesa.

"Parah si," ucap Zaki dengan mata nyalang melihat keduanya. "Dah yu tinggalin aja keburu selesai nih waktu istirahat," ajak Mahesa sambil menarik pergelangan tangan Zaki agar berhenti melihat mereka dan pergi dari sana.

Sesampainya di kantin, Zaki dan Mahesa memesan beberapa makanan. Zaki terlihat melamun memikirkan kejadian tadi, ia merasa ada perasaan tidak terima. Beberapa menit kemudian, pesanan mereka datang dan Galang menghampiri mereka untuk ikut bergabung.

Galang memulai percakapan dengan menanyakan malam Minggu bakal nongkrong di rumahnya atau tidak. "Gak dulu ya, gue sibuk banyak tugas" jawab Mahesa dengan sikap seperti biasanya santai tanpa curiga apapun

"Kalo lu gimana, Ki? Free kan?" Tanya Galang sambil menepuk pundak Zaki. Zaki merasa risih dan menyingkirkan tangan Galang dengan kasar. "Gue gak ada waktu" ucap Zaki ketus dan pergi dari sana, selera makannya hilang.

Waktu pulang pun tiba, para siswa/i berlalu-lalang untuk pulang, sedangkan Kania menghampiri Galang sebelum pulang. "Galang! Hari ini kamu bisa ga nganter aku ke toko buku biasanya?"

"Maaf, yang, ga bisa hari ini aku disuruh pulang cepet sama mama... maaf ya, sayang," ucap Galang dengan tak enak hati. Kania mengangguk paham dan pamit untuk pulang pada Galang.

Interaksi itu tak sengaja dilihat oleh Zaki. "Dasar cowok sasimo," ucap Zaki sambil berjalan ke parkiran motor.

Zaki mengendarai motornya pelan, dia sempat ke tempat bengkel abangnya sekitar jam 5. Dia pulang dari sana, hujan mulai turun dengan deras. Zaki menghela nafas saat mengendarai motornya.

Penglihatan zaki tak sengaja menangkap sosok aneh dan kecil di dekat pohon beringin yang ada di sisi jalan. Zaki sempat merasa takut sampai sosok itu menoleh ke arahnya.

"Jantungan gue lama-lama! Kania? Lu ngapain disini hujan-hujanan?" Kania dengan wajah asyiknya dengan dongkol menjawab, "Gue lagi mandi."

Membuat Zaki terdiam serius dan turun dari motornya, dia melihat tubuh manusia boncel di depannya dari bawah sampai atas. "Sabunnya mana?"

kania langsung mencak-mencak tidak jelas dan melemparkan tas sekolahnya ke trotoar untuk melepaskan amarahnya. "Gue ga mungkin kan hujan-hujanan dah jam 5 gini! Gila lo! Gue lagi nunggu taksi!"

Ucap Kania nyolot dengan wajah yang terus diguyur hujan membuat dirinya terus mengusap wajahnya dan mencipratkannya ke arah Zaki.

"Ngajak ribut kah?" Zaki melihat Kania di depannya prihatin. "Nebeng sama gue aja, dari pada nunggu taksi ga datang-dateng cancel aja," ucap Zaki dan menunggu jawaban dari Kania.

"Emang boleh? Rumah kita beda arah," Zaki merasa kesal dengan jawaban yang diberikan Kania. "Gak boleh makanya gue tawarkan."

Zaki langsung menarik tangan Kania untuk naik ke motor. Kania tidak punya pilihan lain selain bersyukur.

Besoknya di sekolah, Kania tak sengaja berpapasan dengan Zaki di kantin. Kania ingat bahwa Zaki meminta semangkuk bakso sebagai ucapan terima kasih.

"Nih bakso lu," Kania meletakkan baksonya di hadapan Zaki, dan Zaki menerimanya dengan senang hati. "Thanks ya," Zaki sengaja tersenyum begitu ramah ke arah Kania di depan Galang.

Dalam sekilas, Zaki melihat ekspresi wajah Galang yang berubah. "Ay sini," pinta Galang pada Kania agar duduk di sampingnya, dan Kania pun menghampiri nya dengan sumringah

bersambung...

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

default avatar
Yunita Ababil
lumayan si, ini novel pertama nya ya? luar biasa banget, semangat terus aku tunggu update an nya!!
2025-05-11 09:03:14
1
20 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status