"Eee ... kemarin katanya ada yang mau membunuh dia, gimana kelanjutannya?"Marsel langsung menjadi waspada, menoleh ke sekeliling, baru kemudian berkata pelan kepada Aura, "Nona Aura, sebaiknya nggak usah ikut campur soal ini."Aura mengangguk. "Baiklah."....Karena pikirannya sedang penuh, Aura menjadi sedikit linglung. Saat tiba di kantor, waktu sudah menunjukkan pukul 9.30 pagi.Leona sudah menunggunya di depan pintu. Begitu melihatnya, Leona langsung menghampiri. "Bu Aura, kenapa baru datang? Pak Anrez mencari Ibu."Begitu mendengar nama Anrez, Aura langsung merasa kesal tanpa sebab. "Dia cari aku buat apa?"Belum sempat Leona menjawab, Aura sudah melihat Anrez. Dia berdiri tak jauh dari sana dengan wajah masam, seolah-olah Aura berutang padanya.Langkah kaki Aura terhenti. Sebelum dia sempat bersuara, Anrez sudah menegur, "Semalam kamu nggak pulang lagi, coba lihat kamu sekarang jadi apa!"Baru mulai berbicara saja sudah kedengaran seperti bapak-bapak. Sayangnya, dia sendiri tak
Baca selengkapnya