“Maaf, Bu, saya tidak berhasil masuk ke rumah untuk membawa Renjana kembali pulang karena anak ibu tidak sendiri. Pak Bumi sedang bersamanya. Beliau sepertinya memang tidak pergi lembur kerja malam ini.”Amaris sontak mencengkram kuat ponsel yang menempel di telinga. Kemudian, tanpa mengucap satu patah kata, wanita itu segera mengakhiri panggilan sepihak.Membuang benda pipih dalam genggaman ke kasur, lalu melampiaskan amarahnya pada benda-benda yang terletak di meja rias. Menghamburkannya ke lantai dengan sekali hentakan.Suara riuh benda yang terpelanting menghantam lantai keramik membuat Kiran yang berada di ruangan kamar sebelah terkejut, bahkan Baby Ezra yang terletak di box ikut menangis.“Tidak ada yang boleh mengambil Jana dariku, sekalipun itu Mas Bumi yang telah menikahinya. Jana, putriku, milikku selamanya,” gumamnya menatap pantulan diri di kaca dengan rahang mengeras dan sudut bibir yang sedikit melengkung.Setelah gagal mendapatkan Bumi kembali, wanita tak tahu diri itu
Terakhir Diperbarui : 2025-06-03 Baca selengkapnya