"Kak, kenapa kamu bisa berpikir seperti itu? Kamu nggak akan mati, tahu nggak? Kita akan merayakan Tahun Baru bareng, bukan cuma tahun ini, tapi juga tahun depan, dan tahun-tahun berikutnya ...."Sampai kalimat terakhir, dua baris air mata mengalir dari sudut mata Andreas.Dia mengangkat tangan menyeka sembarangan, lalu berkata dengan suara serak, "Pokoknya aku nggak peduli, tanpa izin dariku, kamu nggak boleh mati."Alyana terkekeh pelan. "Apa kamu Raja Neraka sekarang?""Kamu masih bisa ketawa!" Andreas pura-pura marah. "Kamu yang mulai berpikir yang aneh-aneh, ngomong yang nggak-nggak!""Menurutku itu cukup romantis, kok ....""Romantis apanya!"Andreas langsung mengupas jeruk dan menyumpalkannya ke mulut Alyana. "Makan yang banyak, jangan bicara, pikirkan hal-hal yang positif, jangan soal mati segala. Ada pamanku, kamu nggak akan mati!"Alyana mengunyah jeruk itu, rasanya hambar.Belakangan ini, apa pun yang dia makan rasanya tawar, membuatnya sangat muak.Dia menoleh ke jendela, l
Magbasa pa