Zayn ingin melanjutkan, tetapi berhenti mendadak setelah memahami kata-kata sekretarisnya."Apa katamu tadi? Cinta?" Zayn terpana."Benar. Semakin dipersiapkan dengan baik, semakin besar kemungkinan sukses mendapat hatinya." Sekretaris tersenyum manis."Tentunya, Pak Zayn tampan, elegan, berbakat. Kalaupun tanpa hadiah, pasti tetap berhasil. Tapi, hadiah itu bikin semakin menarik hati," jelas sekretaris itu dengan nada menyanjung.Mendengar itu, Zayn mengernyit. Sekretarisnya ini sudah salah paham. Dia mengira bosnya akan berkencan, padahal bosnya hanya mau minta maaf."Bukan kencan kok." Zayn buru-buru menjelaskan.Sekretaris termangu, lalu membatin, 'Parfum ini bukan dibelikan untuk pasangan kencan ya? Terus, untuk siapa? Untuk adik? Kalau untuk adik, tinggal suruh aku antar ke atas, 'kan?'"Kalau begitu, tetap pesan bunga nggak?" tanya sekretaris dengan ragu.Zayn menggigit bibirnya, lalu mempertimbangkan. Pada akhirnya, dia menolak, "Nggak usah, cukup ini dulu."Mawar kuning juga b
Read more