Melihat adiknya yang bukannya malu malah bangga, Zayn hanya menggeleng pelan, lalu bersiap balik ke kamarnya."Nanti aku kabari kamu lagi. Ingat ya, mulutmu jangan terlalu pedas. Jangan tindas temanku lagi!" teriak Zoya ke arah kakaknya yang tak berperasaan itu.Yang jadi balasan hanyalah suara pintu kamar yang ditutup tanpa ampun. Zoya memelototi pintu beberapa detik, lalu berbalik arah menuju kamarnya sendiri.Di sudut lorong, Davina yang sedang membawa segelas air, kebetulan lewat dan mendengar semua itu. Dia mengernyit, merenung sejenak, lalu berjalan perlahan ke sisi lorong yang lain.Di dalam kamar, Zayn membuka kotak beludru itu. Di dalamnya, sepasang manset safir biru tampak menawan. Kemewahan yang tak mencolok tetapi elegan, dengan balutan emas putih yang menambah nilai estetikanya.Dia mengambil satu dan mengamatinya dari dekat. Kualitas batu dan pengerjaannya luar biasa. Di bawah cahaya, kilau safir itu memantul indah.Alisnya terangkat sedikit, tampak puas. Tamara memang pu
Read more