Keesokan harinya, aku terbangun saat hari sudah siang.Begitu membuka mata, yang kurasakan hanyalah tubuh yang segar, tidak ada rasa lengket sama sekali.Saat melihat Eric, ingatanku langsung kembali. Ekspresiku pun silih berganti antara pucat dan muram. Sementara itu, Eric bersikap seolah tak terjadi apa-apa dan tetap menjalankan pekerjaannya seperti biasa.Pukul sepuluh malam, Eric kembali mengetuk pintu kamar tepat waktu.Tubuhku yang sudah terbiasa dengan sentuhan minyak pijat, mulai merindukan sensasinya. Namun, jauh di lubuk hati, aku tidak ingin terus mengkhianati suamiku. Kali ini aku tidak membiarkan Eric masuk, melainkan bersembunyi dalam selimutku.Hanya saja, teknikku kalah jauh dibandingkan Eric ....Di saat napasku masih terengah-engah, selimutku tiba-tiba tersingkap.Eric datang.Barusan pikiranku penuh dan kacau, sampai-sampai aku tak sadar kapan dia masuk ke ruanganku.Setelah menilai penampilanku sejenak, Eric berkata sambil tertawa, "Apa serunya Nyonya main sendiri?
Read more