Short
Perawatan

Perawatan

By:  KatherineCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
6Chapters
13.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Di ranjang rumah perawatan pasca melahirkan. Tangan kasar perawat pria menyusuri kulitku sedikit demi sedikit, membuat tubuhku merinding. Terutama saat melewati area sensitif, dia sengaja menekan lebih keras hingga aku tak bisa menahan suara desahan. "Bu, pelankan suaramu. Suamimu masih di kamar sebelah." Perawat itu mengingatkan dengan nada seolah-olah peduli, tetapi jemarinya malah bergerak dengan semakin tak terkendali. "Nggak ... ini nggak benar ...." Aku menahan gemetar di tubuhku dan mencoba mendorong lengannya yang kekar. "Bu, pijatan sedalam ini yang bisa meredakan gejalamu, jangan bergerak!"

View More

Chapter 1

Bab 1

Namaku Tasya, seorang wanita muda yang baru saja melahirkan.

Demi pemulihan yang lebih baik dan agar bisa merawat bayi dengan optimal, suamiku mendaftarkanku di pusat perawatan pasca-melahirkan terbaik di kota. Kudengar ada seorang perawat di sana yang memiliki teknik pijat warisan keluarga dan banyak ibu yang baru melahirkan berhasil pulih total berkat perawatannya.

Seorang sahabatku pernah mencoba perawatannya juga. Diam-diam dia memberitahuku bahwa setelah dipijat oleh perawat itu, kulitnya jadi jauh lebih halus, bahkan bentuk payudaranya pun jadi terlihat lebih berisi.

Setelah kuceritakan pada suamiku, dia justru lebih bersemangat dariku dan tak sabar mengantarkanku ke pusat perawatan tersebut.

"Nyonya, selamat datang. Ini adalah perawat pijat yang Anda pilih, namanya Eric. Ini adalah pengasuh bayi Anda, Melinna."

Di dalam kamar rawat VIP yang mewah, aku memandangi Eric dari atas sampai bawah dengan agak terkejut. Tak kusangka, perawat pijat yang begitu terkenal ternyata adalah seorang pria muda berkacamata yang terlihat sopan tapi dingin. Entah kenapa, muncul sedikit rasa gugup dan malu dalam diriku.

Setelah bertukar sapa sejenak, suamiku mengusulkan agar Eric segera memijatku supaya aku bisa membuktikan keahliannya.

"Kalau begitu, Nyonya ikut saya."

Eric membawaku masuk ke ruang dalam. Tak heran ini disebut pusat perawatan pasca-melahirkan terbaik di kota. Dalam kamar suite ini bahkan tersedia ruang pijat khusus untuk rehabilitasi ibu pasca-melahirkan, lengkap dengan semua perlengkapan yang dibutuhkan.

"Oh iya, mohon Bapak menunggu di luar. Di dalam ruangan ini hanya boleh ada ibu pasca-melahirkan saja." Saat melihat suamiku hendak ikut masuk, Eric langsung mencegahnya, lalu mengunci pintu dari dalam.

"Nyonya, silakan lepas pakaian Anda, lalu berbaring. Termasuk pakaian dalam."

"Apa?"

Kenapa pijat harus lepas pakaian?

Eric mengeluarkan dua buah botol kecil yang berisi cairan bening.

"Pijatan ini harus menggunakan minyak esensial khusus. Pakaiannya harus dilepas supaya hasilnya bisa lebih optimal."

Aku merasa ragu-ragu, tapi akhirnya menuruti permintaannya untuk melepas semua pakaianku dan berbaring di ranjang.

Eric langsung menuangkan minyak esensial ke bagian atas tubuhku. Sensasi sejuk dari minyak itu membuatku mengepalkan tangan dengan erat.

"Nyonya, aku mulai ya."

Detik berikutnya, tangannya yang kasar menyentuh tubuhku.

"Ugh!" Langsung sekali ....

Tenaga Eric sangat kuat. Di bawah pijatannya, tubuhku bagaikan sebuah adonan yang diremas sesuka hatinya. Sembari pijatan itu berlangsung, napasku dan Eric juga semakin berat. Gerakan tangannya juga telah berubah, semakin mirip dengan teknik yang sering digunakan suamiku saat berada di atas ranjang.

Tubuhku terasa kebas, bahkan bagian bawah perutku juga agak memanas ....

Aku memejamkan mataku dan menjepit erat kedua kakiku.

Tak disangka, semua gerakanku itu terlihat oleh Eric.

"Nyonya, kamu kepengen ya?" Suara serak Eric bergema di samping telingaku.

Aku langsung membuka mataku dan tatapanku bertemu dengan Eric. Entah sejak kapan, dia telah berada di atas tubuhku dengan jarak yang tidak lebih dari 5 sentimeter.

Intuisiku tiba-tiba merasa ada bahaya yang mengintai.

Tok tok tok ....

Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu. "Sayang, kalian sudah selesai?" Itu suara suamiku.

Aku buru-buru mendorong Eric menjauh, punggungku langsung basah oleh keringat dingin. "Sebentar lagi, hampir selesai!"

Sambil menjawabnya, aku beranjak turun dari ranjang dan mengenakan pakaianku, lalu berjalan ke arah pintu keluar. Namun, Eric malah merebut pakaianku. "Nyonya, pijatannya belum selesai. Kamu mau ke mana?"

Eric memaksaku menahan pintu dengan tanganku. Posisi ini membuat bokongku tersungging tinggi dan tepat berada di posisi kemaluan Eric.

"Eric, kamu mau ngapain?!" tanyaku dengan pelan karena takut suamiku mendengarnya.

"Tentu saja membantu Anda menyembuhkan penyakitmu. Masalah kesehatan Anda sangat parah. Pijatan biasa nggak bisa menyembuhkannya.

"A ... apa maksudmu?" Aku agak ketakutan.

"Tubuh Anda gersang parah, sepertinya karena sudah lama nggak berhubungan badan, jadi ada banyak bagian yang tersumbat. Pijatan biasa hanya meringankan gejalanya, tapi nggak bisa menyembuhkan secara total."

"Jadi harus bagaimana kalau mau sembuhin?"

"Harus dilancarkan dengan teknik khususku setiap hari, setidaknya 30 hari pengobatan."

Tanpa menunggu balasan dariku, Eric langsung menuangkan minyak esensial ke tangannya.

"Tunggu, lepaskan aku dulu!" Aku sama sekali tidak menyetujuinya.

"Selalu ada orang yang nggak patuh seperti Anda ini. Tapi, begitu tanganku bergerak nanti, semuanya jadi penurut. Nyonya mau coba nggak?" bisik Eric di samping telingaku.

Hatiku panik bukan main, tapi tenagaku terlalu kecil. Aku hanya bisa menyaksikan Eric melucuti celana jeans yang kukenakan. Tangannya yang kekar dipadukan dengan lembutnya minyak esensial tersebut ....

"Nggak boleh, Eric, hentikan!"

Bagian yang sudah lama tidak pernah dimasuki, kini dihujam Eric dengan keras. Aku tidak bisa menerima hal itu dan kakiku gemetaran hebat.

"Pelankan suaramu, Nyonya. Suamimu masih nunggu di luar. Nyonya pasti nggak mau kedengaran sama dia, 'kan?" ucap Eric pura-pura berbaik hati mengingatkanku.

Aku berusaha keras menahan kembali desahanku. Gerakan tangan Eric semakin dahsyat. Aku tidak sengaja menabrak pintu hingga menimbulkan suara.

"Sayang, kamu baik-baik saja?" Suamiku kembali mengetuk pintu. Aku membungkam mulutku, tidak bisa berkata apa pun.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
6 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status