Malam itu di kamar Nazharina terasa berbeda. Lampu temaram menyelimuti ruangan dengan cahaya hangat, menciptakan ilusi bahwa dunia luar tak pernah ada. Di luar, hujan turun pelan, menyisir jendela dengan irama lembut. Di dalam, Arian duduk di tepi ranjang dengan tubuh lelah, namun bukan karena pekerjaan. Ada sesuatu yang lebih berat menekannya malam ini. Nazharina baru saja keluar dari kamar mandi, mengenakan kaus longgar dan celana pendek. Rambutnya masih setengah basah, diikat asal. Ia menatap Arian dari ambang pintu, merasa ada yang berbeda dari caranya diam. "Kau kelihatan murung malam ini," ucap Nazharina, berjalan pelan mendekat. Ia duduk di sebelah Arian, menyentuh pundaknya. "Ada yang terjadi di kantor?" Arian tersenyum kecil, tapi tidak menjawab. Ia menunduk, mengangkat tangan Nazharina dan menggenggamnya erat. "Boleh aku menginap di sini lagi malam ini?" tanyanya pelan, seperti anak kecil yang memohon izin. Nazharina mengangguk tanpa ragu. "Tentu saja boleh." Tanpa b
Terakhir Diperbarui : 2025-06-17 Baca selengkapnya