Semua Bab Si Hebat Jack Morland : Bab 81 - Bab 90

90 Bab

81. Lalu, Apa Maumu?

Raymond Gray tersenyum congkak, sementara David Weylman yang dari tadi hanya diam saja dikarenakan memang telah diperintah oleh Jack terlihat kebingungan mendengar ucapan Raymond tersebut."Oh, tentu saja. Kau hanya pegawai rendahan, tentu saja kau tidak tahu soal ini," ucap Raymond.Jack menaikkan alisnya, "Jadi, apa hubungannya dengan status saya, Tuan Gray?"Raymond Gray berjalan ke arah David Weylman dan membawa pria itu ke bagian samping putranya. "Hei, kau, Jack yang miskin. Aku ini adalah salah satu pengusaha yang bekerja sama dengan perusahaan ini dan tidak lama lagi, perusahaanku akan menjadi salah satu anak buah perusahaan ini. Dan tentu saja dengan kerja sama itu, posisi perusahaanku akan meningkat," jelas Raymond.Jack yang masih tidak mengerti itu pun masih diam, menunggu penjelasan lanjutan Raymond Gray."Oleh karena itu, anggap saja aku masih berbaik hati untuk mengizinkan kau bekerja di sini. Karena kalau aku sudah bena
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-05
Baca selengkapnya

82. Kau Mau Menipu Kami?

Mendengar hal itu, Raymond Gray tertawa mengejek, sementara sang putra kesayangan, Tobias berkata, "Tikus got, berhentilah berkata hal yang tidak mungkin."Tikus Got?Sungguh David terbelalak kaget ketika mendengar julukan yang mengerikan itu. Sang manajer keuangan itu sontak menoleh ke arah Jack, sang CEO muda dengan tatapan penuh rasa cemas. Dia mengamati perubahan wajah Jack.Namun, anehnya Jack sama sekali tidak terlihat terpengaruh oleh ucapan Tobias. Malahan dia terkesan tidak peduli dan mengabaikannya.Pemuda itu lalu berujar, "Aku mengenal orang yang bisa mempertemukan kau dan ayahmu dengan Tuan Muda Morland."Tobias mendengus, sementara Raymond langsung bertanya, "Siapa maksudmu? Kau-""Ayah, ayolah. Kau tidak perlu memperdulikan omongan si miskin ini, Ayah. Itu tak penting dan jelas dia hanya membual saja," kata Tobias dengan nada malas.David Weylman yang tidak mau hanya diam saja pun ikut berkata, "Hm, Ray. Dia adalah sala
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-06
Baca selengkapnya

83. Jaga Mulut Anda!

"Terserah kalau Anda tidak mau ya itu bukan menjadi masalah untukku, Tuan Gray," kata Jose sembari tersenyum datar.Tobias berkata, "Sialan. Kau berani menipu kami? Kau belum tahu berhadapan dengan siapa ya?"Tak hanya itu, Tobias bahkan sudah mengangkat tangan kanannya dan hendak menampar Jose, tapi Jack dengan cepat mencegahnya dengan menahan tangan Tobias."Apa yang kau lakukan? Minggir!" bentak Tobias.Akan tetapi, Jack tentu saja tak mau membiarkan pemuda kaya itu melakukan hal seenak dirinya sehingga dia tetap memegang tangan Tobias."Brengsek! Lepaskan anakku, sialan!" umpat Raymond. Jack pun melepaskannya dan mendorong Tobias sedikit menjauh dari Jose Collins.Raymond menangkan putranya dan memeriksa keadaannya. Setelah melihat tangan putranya terlihat memerah, dia langsung memberang marah sambil menunjuk ke arah Jack, "Bajingan kecil, kau sudah berani mempermainkan aku. Kau pikir kau bisa lolos, hah?""Apa kau pi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-06
Baca selengkapnya

84. Anak Muda Bermulut Kotor

"Gelandangan? Jangan asal bicara, Tuan Gray. Itu bisa saja berbalik kepadamu," balas Jose yang sudah tak bisa lagi menahan kesal.Raymond mendesis seperti ular, "Apa katamu? Dasar anak muda bermulut kotor. Kau berani menyumpahi aku?” “Oh, sialan. Aku bersumpah akan membuatmu menangis darah di depanku, anak muda,” geram Raymond.Jose hanya menatap pria tua itu tanpa rasa takut sementara Raymond yang sudah sangat kesal hampir saja kembali untuk memukul Jose.Tapi Tobias berhasil mencegahnya dan berkata pelan di telinga ayahnya, "Ayah, tolong kendalikan dirimu. Kita sedang dilihat oleh banyak orang. Ini tidak akan bagus untuk reputasimu."Raymond Gray yang sedang murka itu pun akhirnya tersadar dari kebodohannya sehingga dia menurut saat putranya menyeretnya pergi dari area itu.Setelah Raymond dan Tobias pergi, Jack tersenyum puas dan secara kebetulan Jose melihatnya. Pria itu pun tak sabar berkata, "Apa-ap
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-06
Baca selengkapnya

85. Peraturan Baru

"Dasar bodoh! Kau harusnya tahu kalau perusahaan selalu memiliki aturan yang tak perlu ditulis," Melysa berkata sembari menaikkan alis.Jack mendesah. Kali ini dia tidak ingin menerimanya begitu saja sehingga dengan dagu terangkat dia membalas, "Aku tidak akan mau menerima hukuman yang tidak tertulis atau memiliki aturan yang jelas."Melysa mendengus. "Oh, sepertinya memang kau harus dihukum langsung oleh Pak Richard."Eve ikut berbicara, "Ah, itu ide yang bagus. Dia harus dihukum secara langsung oleh Pak Richard.""Hm, bukankah dia terlalu sibuk untuk menanggapi masalah seperti ini? Aku tidak terlambat setiap hari dan ini hanya lima menit. Aku ingat bahwa batas keterlambatan yang diterima di perusahaan ini adalah sepuluh menit dan itu tak akan mendapatkan hukuman. Bukankah hal itu sudah sangat jelas?" Jack berkata sembari menatap Melysa dan Eve secara bergantian.Eve membalas, "Kau itu tuli atau bodoh sebenarnya, bocah? Bukankah tadi sudah dijelas
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-07
Baca selengkapnya

86. Kau Gila!

Eve berkata dengan nada yang jelas tidak terima, "Anda harus adil, Pak. Bukan berarti karena dia pintar dan bisa menyelesaikan tugas yang susah, Anda malah membiarkannya begitu saja.""Benar, dia tidak bisa dibiarkan, Pak. Saya tidak bisa menerimanya," Melysa menambahkan.Wanita heran dengan jawaban Richard Foster sehingga dia tetap mencoba menyakinkan manajer umum agar Jack tetap dihukum.Terlebih lagi, saat itu dirinya berbicara di depan banyak orang. Jika dia sampai tidak didengar oleh Richard, reputasinya akan menjadi jelek. Dua wanita itu tampak begitu kompak dan hal itu membuat Edward merasa harus ikut berbicara, "Kalian ini tidak bisa memaksa atasan kalian hanya karena masalah seperti ini."Eve menatap nyalang pada Edward, hampir saja dia membalas ucapan temannya itu. Tapi, dia mengurungkan diri saat melihat Melysa menoleh ke arah Edward."Kenapa tidak bisa?" Melysa kembali mendelik."CUKUP!" Richard berteriak keras hingg
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-07
Baca selengkapnya

87. Aku Tidak Mau!

Annelisse menatap Jack sambil meletakkan kembali ponselnya di atas meja kerjanya, "Memang ada yang salah?"Jack tak mengerti dan tak tahu bagaimana harus menanggapinya sehingga dia terlihat seperti kehilangan kata-kata.Annelisse menyipitkan mata lalu tiba-tiba berkata dengan nada yang begitu sangat pelan, "Hei, kau itu pewaris Morland Group, CEO perusahaan ini. Kau juga tidak mungkin tidak memiliki pengawal di sekitarmu kan, Jack?"Jack melongo, agak terkejut, "Itu tidak sama. Maksudku, aku-""Itu sama. Aku mungkin bukanlah seorang pewaris tunggal perusahaan keluargaku, tapi tetap saja aku ini salah satu anggota keluarga Goldman. Tidak mungkin pergi ke manapun tanpa adanya pengawalan. Sangat berbahaya, Jack," jelas Annelisse masih dengan suara rendah.Jack pun membalas, "Aku tidak pernah menginginkan penjagaan itu. Itu semua kakek yang mengatur. Kau? Kau … kau sendiri yang memintanya?" Annelisse berdeham kecil dan kemudian beru
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-07
Baca selengkapnya

88. Pelankan Suaramu!

Jack hampir tersedak akan ludahnya sendiri ketika mendengar ucapan Annelisse itu. Pria itu tidak pernah menyangka bila Annelisse akan berkata seperti itu."Hm, kenapa kau diam saja, Jack? Apa kau terlalu terpesona kepadaku? Aku terlalu cantik sampai kau tak bisa berkata-kata ya, Tuan Muda?" Annelisse berkata sembari tersenyum manis.Jack mengedipkan mata beberapa kali, mengalihkan dua matanya dari wajah cantik Annelisse. "Apa yang sedang kau bicarakan, Anne?"Annelisse pun terkikik geli melihat reaksi Jack, "Astaga, kau sangat menawan sekali saat terlihat kaget begitu, Jack!"Jack menggelengkan kepala, tak mau menanggapi perkataan gadis cantik itu. Tetapi, pipinya sedikit berubah memerah karena malu.Sialnya, Annelisse juga menyadari perubahan pada warna kulit pemuda tampan itu sehingga dia pun tidak tahan untuk menggodanya. Gadis itu pun berkata lagi, "Ah, jadi benar ya kalau kau sangat terpesona kepadaku, Jack? Katakan padaku! Apa ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-08
Baca selengkapnya

89. Memikirkan Apa?

Annelisse memutar kepala cantiknya, "Tentang apa? Perjodohan? Perjodohan apa maksudnya?"Jack mengerutkan dahi. Sedikit terkejut.Apa ini artinya dia sama sekali tidak tahu soal itu? Apa orang tuanya tidak bercerita apapun tentang hal itu? Annelisse menyadarkan Jack dengan menggunakan tangan, "Jack, hei. Kenapa sih kau?"Jack menggelengkan kepala, "Bukan apa-apa.""Dasar aneh!" Annelisse menanggapi sambil mengangkat bahu.Jack menoleh sekali lagi ke arah gadis itu dan menatapnya sekilas sebelum berpikir lagi. Mengapa keluarga Annelisse tidak memberitahu gadis itu? Hm, mungkin karena itu terjadi sudah sangat lama sehingga kedua orang tua gadis itu memutuskan untuk tak lagi mengungkit perihal hal itu."Ya, pasti karena hal itu. Tidak salah lagi," gumam Jack dengan nada pelan.Ketika jam kerja itu akhirnya berakhir, Annelisse buru-buru menghampiri Jack dengan begitu santainya. "Ayo, per
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-08
Baca selengkapnya

90. Kau Ini Bicara Apa?

Gerry Hall tampak terkejut dengan pertanyaan itu. Pria itu bahkan tidak mampu berkedip selama beberapa saat. Jack sampai harus mengulangi pertanyaannya, "Aku membutuhkan dua baju pesta, hm untukku jas dan untuknya ... sebuah gaun."Jack menunjuk ke arah Annelisse yang wajahnya terlihat begitu berseri-seri. Gerry Hall yang memang semula curiga jika teman yang dibawa oleh Jack itu adalah orang yang spesial segera berkata, "Ya. Tentu ... tentu saja, aku memiliki banyak. Tapi ... mengapa tidak menjahit yang baru saja, Tuan Muda?""Tidak bisa. Pestanya besok," Annelisse yang menjawab.Dia berpikir secara sederhana. Dia tidak ingin membuat Jack merasa kesulitan ataupun membuang-buang waktunya jika harus melakukan pemesanan terlebih dulu. Sehingga cara yang paling tepat untuknya adalah mendatangi galeri butik dengan waktu yang berdekatan dengan hari berlangsungnya pesta.Gerry pun tersenyum, "Baiklah, kalau begitu. Akan saya tunjukkan k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status