"Tunggu, maksud kamu ... Barang itu? Barang apa?" "Pura-pura gak tahu!" Dira mencebik. "Saya benar-benar tidak tahu.""Selain baju, Bapak beliin saya apa lagi waktu itu? Jawab jujur, Pak!" "Rok?""Terus?" "Dalaman?" tanya An dengan nada pelan."Aaaa!" Dira refleks memukulkan tasnya ke arah pria di sampingnya itu. "Itu ngaku! Dasar me sum!" pekiknya sambil terus memukul An tanpa ampun, mengabaikan ucapan pria itu yang terus meminta Dira berhenti. Tiba-tiba tas tersebut tak bisa ditarik lagi, Dira membuka mata dan mendapati An memegang tasnya. Sesaat tatapan mereka bertemu. "Nadira, jangan marah, dengarkan saya dulu. Pertama, waktu itu saya takut semua pakaian kamu basah, saya hanya mengkhawatirkan kamu. Kedua, bukan saya yang memilih benda itu, saya hanya bilang sama pegawainya pesan baju gadis sekitar usia 21 tahun, tinggi badan segini, berat badan sekitar segini, satu set lengkap! Hanya itu." Nadira menatap An dengan ekspresi yang tak bisa diartikan. "J-jadi ... " "Seperti i
Last Updated : 2025-04-19 Read more