Fahrul tersenyum ramah, membuat Yasmin seakan pindah alam seketika. "Mbak?"Yasmin terperanjat dan terkejut karena Fahrul tiba-tiba sudah berdiri tepat di depannya."Eh, iya?" "Terima kasih sebelumnya, tapi saya niatnya mau buang pena ini." "O-oh, mau dibuang ternyata. Saya gak tahu, Mas," sahutnya sambil cengengesan. Pria itu tersenyum dan menunduk, menatap pena yang sedang tangannya mainkan tersebut. "Tidak papa, senang bertemu sama Mbak. Saya Fahrul, nama Mbak siapa?" Yasmin menganga sesaat. Tatapannya tak berpindah sedetikpun dari wajah tampan pria berseragam loreng di depannya itu. Auh, udah mah ganteng, gagah, wangi, ramah lagi. Gue mana bisa nolak, kan?Yasmin menyambut uluran tangannya. "Yasmin." "Yasmin, nama yang bagus." Yasmin tersenyum kalem, padahal dalam hati jingkrak-jingkrak."Rul, kalo masih lama saya duluan!" Fahrul menoleh ke belakang, pada rekannya yang tadi dan kemudian mengacungkan jempolnya. Yasmin lagi-lagi terkesima, bukannya mengikuti rekannya Fahrul
Terakhir Diperbarui : 2025-04-29 Baca selengkapnya