Suasana seketika menjadi tegang. Suhu udara terasa turun mendadak, mencipakan kesan menyesakkan. Para penggemar Bram bahkan refleks melangkah ke belakang secara bersamaan. Tiara dan Kanania hendak mendekat, tetapi ditahan oleh asisten masing-masing. "Tolong jangan gegabah, Kak Tia, menghadapi Pak Bram tidak akan mudah," bisik asisten. "Tapi, Kak Ria dalam bahaya!" sergah Tiara. "Kami tahu, tapi kita harus menunggu untuk mencari celah menyelamatkan Kak Ria."Sementara Tiara dan Kanania berdebat dengan asisten mereka, Bram justru termangu. Biasanya, dia akan langsung mendorong kasar perempuan penggoda yang sengaja menjatuhkan diri biar dipeluk. Hukuman mengerikan juga menunggu setelahnya. Namun, kali ini tak ada keinginan Bram untuk mendorong wanita di pelukannya. Sebaliknya, rasa hangat menyebar dalam dada. Entah kenapa dia malah merasa haru, seperti kerinduan terobati di alam bawah sadar. "Aneh, kenapa tidak ada rasa jijik pada wanita ini?" gumam Bram dalam hati. "Aku malah ingin
Terakhir Diperbarui : 2025-09-15 Baca selengkapnya