Setelah menyelesaikan shalat Isya berjamaah, aku masih menunduk dengan khusyuk meresapi setiap doa yang Mas Afnan panjatkan dalam diam. Usai doa itu selesai, ia berbalik menghadapku. Refleks, aku menunduk dan mengecup punggung tangannya dengan penuh takzim. Gerakan kecil itu sudah seperti bentuk hormat yang tak pernah kulupa, dan entah kenapa selalu membuat dadaku hangat.Aku hendak bangkit, berniat melipat sajadah dan membereskan mukena, tapi Mas Afnan menahan bahuku pelan. Sentuhannya lembut, tapi cukup membuatku kembali duduk dan menatapnya heran.“Ada apa, Mas?” tanyaku pelan nyaris berbisik karena suasana masih syahdu.Mas Afnan menatapku. Kali ini dengan pandangan yang agak berbeda dari biasanya. Hangat, teduh dan ... penuh maksud. “Hari ini kamu capek nggak?” tanyanya tiba-tiba.Aku mengernyit bingung. “Enggak juga tuh. Kan aku libur ngajar, jadi santai aja seharian.”Mas Afnan mengangguk-angguk seolah sed
Terakhir Diperbarui : 2025-05-24 Baca selengkapnya