Lura berada dalam pelukan Khailas yang sudah terlelap. Deru napas pria itu teratur, dalam, dan berat. Dada bidangnya naik turun perlahan, memberi irama yang menenangkan bagi tubuh Lura yang menyatu dengannya, kulit bertemu kulit, dalam kehangatan yang sulit dijelaskan. Kehangatan yang membuat seluruh tubuhnya tenang, tapi juga membangkitkan rasa yang tak mudah diredam.Tangan Khailas masih melingkar di pinggangnya, kokoh, protektif, dan seolah tak rela melepaskan. Bahkan dalam tidur, pria itu seperti menjaga, seperti menegaskan bahwa Lura miliknya, dan dunia tak berhak menyentuhnya sembarangan.Namun, pikiran Lura tak setenang tubuhnya. Ia masih terjaga. Pandangannya menatap langit-langit kamar hotel yang temaram, lalu turun perlahan menatap wajah suaminya.Pikirannya kembali pada satu percakapan beberapa waktu lalu—atau lebih tepatnya, satu pertanyaan yang ia lontarkan, tapi tak kunjung mendapat jawaban secara lisan. Pertanyaan yang ditelan begitu saja oleh malam dan hanya dijawab Kh
Last Updated : 2025-07-04 Read more